Bisnis.com, BANDUNG—Dinas Peternakan Jawa Barat menargetkan populasi sapi pasundan bertambah 20% pada tahun ini guna mencapai target swasembada.
Kepala Disnak Jabar Dody Firman Nugraha mengatakan penambahan populasi sapi pasundan untuk mengurangi ketergantungan impor dari provinsi lain maupun melalui impor.
“Diharapkan populasi sapi pasundan dapat bertambah 20% dari 50.000 ekor menjadi 60.000 ekor,” ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis (8/1/2014).
Dody menjelaskan sapi pasundan dinilai memiliki potensi pasar yang cukup tinggi karena kualitasnya yang baik. Namun, karena ketersediaan yang terbatas maka harga pasar yang ditawarkan juga lebih tinggi.
Secara kualitas, sapi pasundan memiliki berat yang tidak terlalu besar yaitu sekitar 300 kg-350 kg dengan kandungan lemak yang tidak terlalu banyak.
"Harganya mahal karena ketersediaan terbatas, tetapi banyak peminat. Oleh karena itu jika sistem pembibitannya sudah tepat, maka yang diatur selanjutnya adalah pola distribusi," ujarnya.
Menurutnya, untuk memacu penambahan populasi sapi pasundan program perbaikan mutu genetik menjadi prioritas. Pihaknya akan menggandeng Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristek Dikti) untuk pengembangannya.
Dia menjelaskan wilayah pengembangan sapi pasundan bersama Kemristek Dikti telah disiapkan yang terbagi tiga klaster antara lain di Kabupaten Bogor, Kabupaten Ciamis, dan Kabupaten Cianjur.
Rencananya pihaknya akan menandatangani kerja sama bersama Kemristek Dikti pada bulan ini agar target penambahan populasi cepat tercapai.
“Sebenarnya penandatanganan seharusnya dilakukan Desember tahun lalu. Akan tetapi, karena ada suatu hal penandatanganan diundur pada Januari ini,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
