Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PAKAN TERNAK: Pelaku Dorong Tambah Lahan Jagung

Pelaku usaha pakan ternak mendorong pemerintah segera merealisasikan penambahan lahan jagung untuk memenuhi kebutuhan bahan pakan ternak yang produksinya diprediksi mencapai 16,5 juta ton.
 Jagung/
Jagung/

Bisnis.com,JAKARTA- Pelaku usaha pakan ternak mendorong pemerintah segera merealisasikan penambahan lahan jagung untuk memenuhi kebutuhan bahan pakan ternak yang produksinya diprediksi mencapai 16,5 juta ton.

Ketua Gabungan Pengusaha Makan Ternak (GPMT) Sudirman mengatakan pemerintah telah berencana menambah areal tanam jagung sebesar 1 juta hektar yang nantinya bisa berpotensi mengurangi impor jagung.

Kalau ini terealisasi cepat awal tahun ini akan ada tambahan jagung 5 juta ton. Akan berkurang banyak impornya. Tapi ini harus kita lihat, kita perlu dukung, ujarnya seperti dikutip Bisnis, Senin (5/1/2015).

Dia menambahkan untuk pengadaan lahan jagung ini, pemerintah telah menganggarkan sebesar Rp2,5 triliun dari dana pengalihan subsidi BBM. Namun, hingga saat ini anggaran itu masih menunggu persetujuan DPR.

Dalam mendukung rencana itu, lanjutnya, tahun ini pelaku pakan ternak hanya memberikan data proyeksi impor jagung untuk kuartal pertama kepada pemerintah.

Sudirman mengatakan para pelaku pakan ternak memberikan kesempatan kepada pemerintah terlebih dahulu untuk membuktikan program swasembada jagung lewat penambahan lahan tadi.

"Hanya mengajukan rencana impor 1 juta ton di kuartal pertama. Tentu kalau misalnya nanti semuanya berjalan mulus maka ini akan tetap baik," katanya.

Berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II 2014, luas panen jagung sebesar 3,8 juta hektar dengan produktivitas sekitar 4,9 ton per hektar. Sementara, importasi jagung pada 2014 diperkirakan sebesar 3,2 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ihda Fadila

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper