Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

492 Buruh Migran Indonesia di Malaysia Dipulangkan, dari DIY Nihil?

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DIY memroyeksikan tidak ada tenaga kerja asal Yogyakarta yang menjadi bagian dari pemulangan 492 buruh migran Indonesia (BMI) non-prosedural di Malaysia.
 Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, YOGYAKARTA - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DIY memroyeksikan tidak ada tenaga kerja asal Yogyakarta yang menjadi bagian dari pemulangan 492 buruh migran Indonesia (BMI) non-prosedural di Malaysia.

Hal itu dikemukakan Kepala Disnakertrans DIY Sigit Sapto Raharjo kepada wartawan di Kompleks Kepatihan Danurejan, Yogyakarta, Rabu (24/12).

Sigit mengatakan hingga saat ini Ia belum menerima laporan tentang pemulangan BMI asal DIY. Namun demikian, ia memroyeksikan tidak ada BMI asal DIY yang dipulangkan dari wilayah kerja mereka di Malaysia.

“DIY tidak pernah mengirimkan tenaga kerja ilegal. Semua tenaga kerja yang dikirimkan ke luar Negeri adalah tenaga kerja legal. Sehingga, saya harap tidak ada tenaga kerja asal DIY yang ikut dipulangkan,” ujarnya.

Belum lama ini, Kementerian Luar Negeri menerima sebanyak 492 BMI non-prosedural atau ilegal yang dipulangkan dari Malaysia. Para TKI tersebut dipulangkan dengan menggunakan lima unit pesawat Hercules milik TNI-AU dan mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma.

Pemulangan tersebut merupakan gelombang pertama dari rencana pemulangan sebanyak 707 orang BMI yang berasal dari sembilan depo imigrasi dan shelter perwakilan RI di Malaysia. Para BMI umumnya berasal dari Jawa Timur, Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jakarta, NTT, NTB, dan Sumatera Selatan.

Menurut Sigit, apabila terdapat tenaga kerja non-prosedural atau ilegal dari DIY, maka tenaga kerja tersebut keluar tidak melalui DIY melainkan dari daerah lain di luar DIY.

“Biasanya melalui daerah lain di sekitar DIY seperti Purworejo, Klaten dan sekitarnya. Dan kalaupun ada, biasanya kami baru tahu setelahnya. Gubernur sendiri sudah bilang bahwa kami tidak mengirimkan tenaga kerja ilegal,” katanya.

Sepanjang tahun ini, ujar Sigit, DIY telah mengirimkan tidak kurang dari 3.000 BMI ke luar Negeri. Jumlah BMI yang mencari nafkah di luar Negeri sepanjang tahun ini tidak banyak berubah dibandingkan tahun lalu.

“Paling banyak berasal dari Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunungkidul,” katanya.

Sigit menyebutkan Malaysia merupakan negara tujuan kerja yang paling banyak dituju oleh buruh migran asal DIY. Namun demikian, ujarnya, jumlah tenaga kerja yang mengadu nasib ke Taiwan dan Arab Saudi juga tergolong banyak. “Ke Amerika Serikat juga ada,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anggi Oktarinda
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper