Bisnis.com, BATU - Pembangunan sektor pariwisata di Kota Batu, Jawa Timur, pada 2015 bakal disuntik anggaran sebesar Rp16 miliar. Pemerintah Kota (Pemkot) Batu bakal memperkuat pengembangan wisata alam dan desa wisata guna mengimbangi pesatnya pembangunan wisata buatan.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Budi Santoso, mengatakan dalam tahun anggaran (TA) 2015 anggaran pengembangan pariwisata memang tergolong kecil. Bahkan dari jumlah itu bakal tersedot untuk promosi pariwisata sebesar Rp4 miliar dan pembangunan coban Talun di kecamatan Bumiaji yang mencapai Rp3,7 miliar.
“Pariwisata di Batu memang lebih banyak mengandalkan wisata buatan. Bahkan dalam waktu relatif cepat bisa meningkatkan angka kunjungan wisata hingga lebih dari 3 juta orang per tahun,” kata Budi, Kamis (18/12/2014).
Namun, begitu jika hanya mengandalkan wisata buatan dinilai cukup rawan karena akan mudah disaingi oleh daerah lain. Karena itu dinas pariwisata akan melakukan upaya back to basic dengan memperkuat wisata alam dan desa wisata.
Pengambangan pariwisata buatan selama ini dilakukan oleh Jawa Timur (Jatim) Park Grup yang di dalamnya terdiri dari Jatim Park 1dan 2, Batu Night Spectacular (BNS) maupun Museum Angkut dan Movie Star.“Pengembangan desa wisata dan wisata alam sebagai wisata unggulan harus dilakukan karena hal itu tidak dimiliki oleh daerah lain,” jelas dia.
Menurutnya wisata alam dan pedesaan tidak lekang oleh waktu dan juga relatif tidak mudah disaingi oleh daerah lain. Sehingga pada 2015 dinas pariwisata akan memperkuat kembali wisata alam tersebut.
Untuk pengembangan desa wisata dan wisata alam tersebut diperlukan sinergi antar satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait seperti dinas pengairan dan bina marga yang menangani ketersediaan sarana jalan yang memadai. “Adapun untuk pengembangan pertanian organik oleh dinas pertanian dan kehutanan,” ujarnya.
Dinas pariwisata sendiri nantinya fokus dalam pengembangan destinasi wisata dan menyiapkan pelaku wisatanya. Untuk desa wisata misalnya anggaran yang diterima cukup kecil, sehingga pihaknya akan menggandeng pihak ketiga untuk pengembangan desa wisata agar lebih moncer.
Pembangunan desa wisata akan difokuskan di desa-desa tertinggal yang memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut. Sejumlah desa wisata yang akan digarap optimal itu diantaranya Tulungrejo, Gunungsari dan Tlekung.
“Untuk Tulungrejo akan diintegrasikan dengan coban Talun, Gunungsari dengan wisata olah raga seperti paralayang dan sepeda gunung, serta Tlekung dengan coban Putrinya,” tambah dia.
Sementara itu untuk menghindari kejenuhan, pengelola obyek wisata buatan di Batu pada 2015 bakal melakukan perubahan terhadap tampilannya dengan menata ulang secara total.
Rina Sari, Communication Head Jawa Timur Park II Kota Batu, mengatakan pada awal 2015 mendatang wisatawan yang datang bakal menemui kondisi yang berbeda dimana hampir seluruh wahana yang ada bakal berganti tampilan. “Wisatawan yang datang akan menjumpai wajah baru yang sama sekali berbeda dengan saat ini,” sebutnya.