Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Gas Turun, Subsidi Elpiji 3 Kg Tinggal Rp15 triliun

Penurunan harga gas di pasar internasional ikut diproyeksi menekan anggaran subsidi elpiji 3 Kg dari Rp55 triliun menjadi sekitar Rp10 triliun-15 triliun.
Gas elpiji 3 kg. Subsidi berkurang dengan turunnya harga gas/Bisnis
Gas elpiji 3 kg. Subsidi berkurang dengan turunnya harga gas/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Penurunan harga gas di pasar internasional ikut diproyeksi menekan anggaran subsidi elpiji 3 Kg dari Rp55 triliun menjadi sekitar Rp10 triliun-15 triliun.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan saat ini harga elpiji di luar negeri tinggal setengah harga dibandingkan sepuluh bulan lalu. Penurunan tersebut sejalan dengan penurunan harga minyak dunia ke kisaran US$65 per barel.

"Otomatis anggaran subsidinya menurun,"  ujarnya Rabu (10/12/2014).

‎Penurunan tersebut diproyeksi akan menekan pagu subsidi elpiji 3 Kg dalam APBN 2015. Berbeda dengan subsidi BBM, turunnya anggaran subsidi elpiji 3 Kg tidak diiringi oleh penyesuaian harga jual di masyarakat.

"‎Tidak [penyesuaian harga], sebelumnya harga terlalu rendah, jadi subsidinya terlalu tinggi bisa Rp40 triliun, sekarang Rp10 triliun-15 triliun saja," tuturnya.

Sebelumnya, Wapres akan mengevaluasi subsidi elpiji 3 Kg seiring nilainya yang terus membumbung dari tahun ke tahun dan distribusi yang kurang tepat sasaran.

JK menuturkan membengkaknya nilai subsidi elpiji 3 Kg antara lain didorong oleh kenaikan harga elpiji di Arab Saudi. Namun, Kalla meyakini, subsidi elpiji yang saat ini bergulir, lebih hemat dibandingkan dengan subsidi minyak tanah.

Seperti diberitakan Bisnis, Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro mengungkapkan subsidi elpiji 3 Kg secara perlahan telah menjadi subsidi terbesar ketiga setelah listrik dan BBM. Pagu subsidi elpiji 3 Kg melambung dalam kurun 8 tahun terakhir. Dari semula hanya Rp564 miliar menjadi Rp55,12 triliun dalam APBN 2014.

Pembengkakan subsidi elpiji 3 Kg didorong oleh mekanisme subsidi harga yang membuat pemeirntah harus menyubsidi harga ritel yang hanya Rp4.000 per Kg, sedangkan harga elpiji di pasar internasional ditaksir sekitar Rp12.000 per Kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper