Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyindir para kontraktor di Indonesia yang masih ketinggalan dibandingkan dengan negara maju.
JK menyebut pekerjaan konstruksi di Indonesia masih belepotan dibandingkan Jepang. Yang paling terlihat saat ini adalah proyek MRT Jakarta yang kerap mengotori jalan Jenderal Sudirman.
"Pengalaman di Jepang yang kelihatan MRT. Kalau kita kerja, tanah berceceran, kita pasti macet. Jepang kerja terus tidak ada lumpur," ujar JK saat membuka Rapimnas Gapensi di hotel JS Luwansa Jakarta, Selasa (9/12/2014).
Menurut dia, ada 4 hal pokok yang harus dikantongi pengusaha konstruksi. Yakni orang, peralatan, sistem kerja dan modal. Tetapi dalam perkembangannya sebuah perusahaan konstruksi bertumpu pada sumber daya manusia karena berkaitan erat dengan teknologi.
"Seluruh aspek tidak bisa lepas dari teknologi. Anda boleh marah kenapa tidak dapat proyek, tapi kembali ke kemampuan," kata JK.
Dia menambahkan semua orang menuntut hasil pekerjaan konstruksi bagus. Semua orang ingin jembatan baik, gedung tidak miring dan pada akhirnya semua jalan diaspal kualitas hotmix. Pengalaman dan kemampuan menggunakan teknologi mutakhir dibutuhkan.
"Teknologi berkembang terus, lima tahun berkembang 100%. Kedokteran 100% dalam tiga tahun, kalau tidak update pengetahuannya tinggal setengah. Maka gapensi harus kembali dengan PU bikin pusat latihan. Teknologi itu bukan kemewahan," jelas wapres.