Bisnis.com, MEDAN - Devisa Sumatra Utara dari ekspor bubur kertas yang dihasilkan PT. Toba Pulp Lestari hingga Oktober 2014 mencapai US$64,964 juta.
"Dari total ekspor itu berdasarkan SKA (surat keterangan asal) terbesar ke China," kata Kepala Seksi Ekspor Hasil Pertanian dan Pertambangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut, Fitra Kurnia, di Medan, Minggu (30/11/2014).
Selain ke China, ekspor komoditas dari golongan hasil pertanian dan pertambangan itu tercatat ke Bangladesh dan Vietnam.
Sebelumnya tercatat juga ada ekspor ke India. "Mudah-mudahan ekspor bubur kertas Tobapulp itu semakin membaik karena produk tersebut termasuk salah satu unggulan ekspor Sumut,"katanya.
Direktur Utama PT.Toba Pulp Lestari, Tbk, Juanda Panjaitan sebelumnya mengaku tahun ini, masih mengalami kesulitan seperti tahun 2013.
"Tahun 2013 dianggap tahun yang sulit dan pada tahun ini juga masih belum banyak perubahan,"katanya..
Tahun sulit karena di tengah permintaan dan harga yang tren masih melemah, biaya produksi naik.
Permintaan dan harga yang melemah itu dipicu karena RRT yang merupakan pasar utama produk tersebut mengalami perlambatan pertumbuhan "gross domestic product" dari 12 persen menjadi l8,5 persen per tahun.
"Bisa bertahan saja dewasa ini cukup bagus,"katanya.
Dia tidak merinci target produksi tahun ini maupun harga jual.
Berdasarkan data, pada tahun 2013, Tobapulp tercatat menargetkan produksi sebanyak 190.000 ton.
Ekspor Bubur Kertas Toba Pulp Lestari US$64,964 Juta
Devisa Sumatra Utara dari ekspor bubur kertas yang dihasilkan PT. Toba Pulp Lestari hingga Oktober 2014 mencapai US$64,964 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
21 menit yang lalu