Bisnis.com, JAKARTA--Produsen bubur kayu dan kertas terintegrasi APRIL Grup menetapkan status waspada kebakaran pada seluruh konsesi hutan tanamannya yang berada di Riau mulai 1 Juli mendatang.
Managing Director APRIL Group Indonesia Operations Tony Wenas mengatakan pihaknya melakukan pendekatan menyeluruh berbasis masyarakat secara kolaboratif dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan.
Menurutnya, dengan penetapan status rawan kebakaran ini akan menjadi sinyal bagi seluruh karyawan dan masyarakat di sekitar untuk mewaspadai munculnya api di area sekitar.
Penetapan status waspada kebakaran ini akan meningkatan kewaspadaan karyawan dan kontraktor serta masyarakat sekitar wilayah operasi perusahaan selama musim kemarau, katanya, Minggu (28/6/2015).
Tony menekankan kebakaran adalah ancaman bagi hutan tanaman yang menjadi sumber bahan baku APRIL Grup dan area konservasi yang dikelola perusahaan. Selain itu, kebakaran juga akan merugikan masyarakat.
Oleh karena itu, APRIL Grup juga akan meningkatkan patroli dan bekerjasama dengan masyarakat untuk pencegahan kebakaran ini. Hal itu akan memastikan kewaspadaan di tingkat tinggi dan pemadaman bisa langsung dilakukan jika muncul api di dalam atau di sekitar konsesi.
Sampai saat ini, APRIL Grup telah menginvestasikan lebih dari US$6 juta untuk peralatan pemadaman kebakaran. Selain itu, APRIL Grup juga sudah melatih lebih dari 700 Masyarakat Peduli Api (MPA) serta masyarakat juga bisa melaporkan munculnya api ke pos pengaduan 24 jam.
Sebelumnya, Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yunus Subagyo mengatakan gelombang panas El Nino akan mengakibatkan kemunduran awal musim hujan 2015-2016.
Dampaknya ada beberapa wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan, seperti Sumatera Selatan, Jawa, dan Kalimantan Barat.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan dengan prediksi tersebut, pihaknya meperluas upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Aceh dan Kalimantan Selatan, selain di Riau dan Sumatera Selatan.