Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SUBSIDI Elpiji 3 Kg Bakal Dievaluasi

Pemerintah akan mengevaluasi subsidi elpiji 3 kg seiring nilainya yang terus membumbung dari tahun ke tahun dan distribusi yang kurang tepat sasaran.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan mengevaluasi subsidi elpiji 3 kg seiring nilainya yang terus membumbung dari tahun ke tahun dan distribusi yang kurang tepat sasaran.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan subsidi elpiji 3 Kg digulirkan pemerintah untuk mensubstisusi penggunaan bahan bakar minyak tanah di kalangan konsumen rumah tangga. Subsidi ini digulirkan dengan distribusi tertutup sejak 2009.

"Memang pada waktunya nanti, tentu harus dievaluasi lagi," ujarnya di kantor Wakil Presiden, Selasa (25/11/2014).

Lebih lanjut, JK menuturkan membengkaknya nilai subsidi elpiji 3 kg antara lain didorong oleh kenaikan harga elpiji di Arab Saudi. Namun, Kalla meyakini, subsidi elpiji yang saat ini bergulir, lebih hemat dibandingkan dengan subsidi minyak tanah.

"Yang terjadi ialah harga elpiji di Saudi tidak turun, naik malah. Tetapi bagaimana pun jauh lebih murah dibandingkan pakai minyak tanah. Memang ada kenaikan karena harga naik," tutur JK.

Seperti diberitakan Bisnis, Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro mengungkapkan subsidi elpiji 3 kg secara perlahan telah menjadi subsidi terbesar ketiga setelah listrik dan BBM. Pagu subsidi elpiji 3 kg melambung dalam kurun 8 tahun terakhir. Dari semula hanya Rp564 miliar menjadi Rp55,12 triliun dalam APBN 2014.

Pembengkakan subsidi elpiji 3 Kg didorong oleh mekanisme subsidi harga yang membuat pemeirntah harus menyubsidi harga ritel yang hanya Rp4.000 per Kg, sedangkan harga elpiji di pasar internasional ditaksir sekitar Rp12.000 per Kg.

Mengutip data Pertamina, porsi konsumen elpigi terdiri dari 79% konsumen elpiji 3 Kg, 17% konsumen elpiji 12 Kg, 3,5% konsumen elpiji 50 Kg, dan 0,5% konsumen Bright Gas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper