Bisnis.com, TALIWANG-- PT Newmont Nusa Tenggara tengah melakukan kajian keekonomian terkait rencana operasi perusahaan untuk penambangan pada fase 7.
Manager Processing and Power Plant PT Newmont Nusa Tenggara Ilyas Yamin mengatakan tim di perusahaan tengah melakukan kajian soal keekonomian pada fase 7.
"Kalau fase 7 tidak dibuka, ancaman terbesar adalah nasib karyawan," katanya di Sekongkang, Sumbawa Barat, Jumat (21/11/2014).
Ancaman itu, jelasnya, karena tidak ada penambangan lagi akibat fase 6 yang diperkirakan selesai pada 2017 sehingga perusahaan hanya akan mengolah dari stockpile.
Untuk itu, jelasnya, fase 7 harus dibuat ekonomis. Padahal, untuk biaya operasional fase 7 membutuhkan dana sekitar US$1,9 miliar. Rencananya, jelasnya, pengupasan fase 7 akan dimulai pada 2015 sehingga penambangan bijih pada fase itu bisa dilakukan pada 2023.
Menurut Ilyas, data dari tim, jika penambangan bijih dimulai pada tahun tersebut maka fase 7 akan berakhir pada 2026 hingga 2027. Dengan demikian, perusahaan akan melakukan penutupan pertambangan antara 2033 hingga 2038.