Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia dan pemerintah akan berkoordinasi untuk menjaga laju inflasi pascapenaikan harga BBM subsidi Rp2.000/liter.
Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo mengatakan setelah pemerintah menaikkan harga BBM subsidi Rp2.000/liter, perlu diyakinkan bahwa inflasi dan stabilitas ekonomi makro dapat terjaga.
"Jadi tadi telah dilakukan koordinasi dan diberikan juga arahan-arahan oleh Pak Wapres," kata Agus di kantor Wakil Presiden, Kamis (20/11/2014).
Rapat koordinasi tersebut juga dihadiri oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofjan Djalil, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago.
Koordinasi dengan pemerintah daerah akan diperkuat, terutama terkait biaya angkutan antarkota dan dalam kota, serta harga komoditas pangan. Dua hal tersebut merupakan faktor-faktor pendorong inflasi.
Sebelumnya, Agus memperkirakan batas atas inflasi tahun ini sebesar 8,1%. Jauh di atas asumsi APBN-P 2014 sebesar 5,3%.
"Juga dibicarakan tentang kemungkinan pertumbuhan ekonomi ke depan, adanya investasi, pembiayaan investasi dan semua sifatnya koordinasi," tutur Agus.
Kendati harga BBM dinaikkan, Agus optimistis ekonomi Indonesia dapat tumbuh 5,1% pada 2014 dan meningkat ke kisaran 5,4%-5,8% pada 2015.