Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembangunan Gedung Kantor pada 2015 Cenderung Menurun

Pembangunan gedung perkantoran pada tahun depan diprediksi tidak semarak pengembangan pada dua tahun sebelumnya.
Gedung perkantoran di Jakarta. /
Gedung perkantoran di Jakarta. /
Bisnis.com, JAKARTA-- Pembangunan gedung perkantoran pada tahun depan diprediksi tidak semarak pengembangan pada dua tahun sebelumnya. Penurunan geliat pembangunan gedung kantor tidak hanya dirasakan di Jakarta tetapi juga di beberapa wilayah di Indonesia.
 
Construction Outlook Report 2014/2015 yang dirilis BCI Asia menyebutkan nilai investasi yang dikucurkan pengembang pada tahun depan mengalami penurunan 24% dibandingkan dengan tahun ini.
 
"Total investasi pembangunan gedung perkantoran yang tersebar di seluruh Indonesia pada tahun depan sebesar Rp30 triliun. Jumlah tersebut menurun dari nilai investasi tahun ini senilai Rp39 triliun," papar laporan itu Selasa (11/11).
 
Hasil survey tersebut memaparkan gedung perkantoran pada tahun depan hanya dibangun di tiga provinsi di Indonesia yakni DKI Jakarta, Jawa Timur dan Sulawesi Utara.
 
Adapun Jakarta akan dibangun 11 perkantoran sedangangkan Jawa Timur akan dibangun 3 perkantoran dan Sulawesi Utara dibangun satu kantor.
 
Gedung perkantoran yang dibangun di Jakarta antara lain Sampoerna Strategic Square Office 3, Kota Kasabalanka 2 Office Tower, Summarecon Tower Slipi, Mangkuluhur City dan Palm Court Office Park Tower B.
 
Sedangkan proyek di Jawa Timur antara lain Grand Sungkono Lagoon, Sky Park dan Lamicitra Office Tower Surabaya. Sementara di Sulawesi Utara adalah Bluebanter Lippo Manado Office Tower.
 
Country Manager BCI Asia Agus Dinar mengatakan turunnya investasi pada proyek perkantoran disebabkan oleh suplai berlebih ruang kantor sejak 2 tahun terakhir.
 
Banyaknya pembangunan perkantoran pada 2013 hingga tahun ini, membuat pengembang akan menunggu tingkat okupansi hingga penuh, baru setelahnya melanjutkan tahapan pembangunan yang sempat direm.
 
Dia menambahkan strategi pengembangan perkantoran akan mulai digenjot pada kuartal I/2016 di mana kuartal tersebut memiliki perencanaan pembangunan lebih tinggi dibandingkan kuartal setelahya.
 
"Jika perkantoran telat dibangun melebihi kuartal tersebut, maka akan terjadi kekurangan suplai pada 2017," ujarnya.  (Pilih topik berita favorit Anda untuk diulas Harian Bisnis Indonesia di sini)
 
Terpisah, Manager Research and Consultancy PT Cushman & Wakefield Indonesia Nurdin Setyawan mengatakan suplai ruang kantor pada tahun depan mengalami kenaikan karena banyaknya gedung perkantoran yang sudah mulai beroperasi.
 
Dia mengatakan pihaknya fokus pada proyek yang beroperasi bukan proyek yang akan dibangun pada tahun depan. "Tahun depan suplai justeru sangat besar hinggan 85%. Namun jumlah itu tidak sampai oversupply. Memang berlebih tetapi masih sehat," katanya.
 
Dia menambahkan pada tahun depan juga terjadi perlambatan kenaikan harga sewa karena adanya banyak pilihan gedung perkantoran yang beroperasi.
 
Dengan banyaknya gedung yang beroperasi pada tahun depan, lanjut Nurdin, maka tidak salah jika pengembang menahan membangun proyek di tahun yang sama.Karena untuk mengisi gedung yang baru saja beroperasi, pengembang perlu waktu untuk mencapai okupansi tinggi dan mulai membangun lagi pada 2016.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper