Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wah, Proyek Hotel Pada 2015 Diprediksi Capai Rp38 Triliun

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diprediksi mencapai 6% pada tahun depan rupanya membuat investor kian optimistis mengembangkan produk properti berupa hotel.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diprediksi mencapai 6% pada tahun depan rupanya membuat investor kian optimistis mengembangkan produk properti berupa hotel.

Proyek hotel berbagai segmen mulai dari bujet hingga premium bintang lima akan digenjot pada tahun depan di beberapa wilayah di Indonesia.

Pembangunan hotel menjadi proyek primadona pada tahun depan dibandingkan proyek lainnya seperti residensial, industrial, perkantoran dan ritel, kata Country Manager PT BCI Asia Agus Dinar saat ditemui Bisnis seusai acara seusai acara tahunan Construction Outlook Report 2014/2015 di Jakarta Barat, Senin (10/11/2014).

Dia menjelaskan total investasi proyek hotel di seluruh wilayah di Indonesia pada tahun depan mencapai Rp38 triliun. Jumlah tersebut mengalami kenaikan 57% dibandingkan dengan investasi tahun ini yang mencapai Rp24 triliun.

Investasi tersebut, lanjutnya, merupakan kucuran dana yang berasal dari kontribusi pengembang sebesar 90% dan sisanya adalah investasi kerjasama dengan Pemerintah setempat.

Agus mengatakan desas-desus pasar hotel yang kian jenuh bahkan adanya isu moratorium hotel di suatu wilayah tidak membuat pengembang menyetop pembangunan.

Jika moratorium pembangunan hotel diadakan di satu wilayah toh tidak membuat wilayah lain menerapkan hal serupa kan. Peluang tersebut malah dimanfaatkan pengembang untuk ekspansi ke wilayah lainnya, ungkapnya.

Benar saja, dalam paparan yang tertuang dalam Construction Outlook Report 2014/2015, wilayah dengan kucuran dana investasi hotel terbesar adalah Sulawesi dengan total dana Rp4,4 triliun.

Jumlah tersebut mengalami kenaikan signifikan hingga 152% dibandingkan dengan investasi hotel tahun ini sebesar Rp1,7 triliun.

Sulawesi dipandang sebagai destinasi wisata terbarukan yang tidak jauh dari Bali. Hotel banyak dibangun karena terdapat economic base yang kuat berupa sektor pariwisata, katanya.

Selain Sulawesi, pembangunan hotel juga mulai terkonsentrasi di Pulau Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur.

Pertumbuhan pembangunan hotel di tanah Dayak mengalami pertumbuhan sebesar 124% pada tahun depan dilihat dari sisi investasi. Investasi pembangunan hotel pada 2015 mencapai Rp3,8 triliun yang tumbuh dari investasi tahun ini sebesar Rp1,7 triliun.

Daerah tersebut semakin dilirik dengan berkembangnya penopang ekonomi berupa sektor industri seperti tambang, minyak dan gas.

Para pengembang semakin menyasar Kalimantan untuk pengembangan hotel melihat tumbuhnya jumlah ekspatriat yang bekerja di sana [Kalimantan], ujarnya.

Jika penyokong ekonomi di suatu tempat tumbuh, lanjutnya, maka akan diiringi dengan pertumbuhan hotel di kawasan serupa.

Pemain baru akan bermain di hotel kelas bujet dengan modal yang kecil sedangkan pengembang lama akan bermain di segmen premium. Kedua produk beda segmen akan sama-sama menguntungkan, ujarnya.

Dihubungi terpisah, Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Wiryanti Sukamdani mengatakan alasan utama pembangunan hotel menjadi primadona pada tahun depan adalah digenjotnya sektor pariwisata Indonesia oleh pemerintah.

Regulasi yang akan diberlakukan tahun depan adalah kebijakan bebas visa kunjungan singkat (BVKS). Kebijakan tersebut memberlakukan bebas visa pada wisatawan mancangera yang berasal dari negara sasaran pasar wisata Indonesia seperti China, Jepang, Korea Selatan, Rusia dan Australia.

Sudah barang tentu jika kebijakan tersebut dilakukan maka akan mengerek jumlah wisatwan yang datang. Mereka [wisatawan] harus diakomodasi dengan hunian short term seperti hotel, katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper