Bisnis.com, PADANG—Pemerintah Kota Padang menawarkan potensi investasi senilai Rp7 triliun untuk pengembangan infrastruktur pelabuhan perikanan Teluk Bungus di pesisir pantai bagian selatan kota tersebut.
Kepala Badan Penamanan Modal Pelayanan dan Perizinan Terpadu (BPMP2T) Kota Padang Didi Aryadi mengatakan masih membuka kesempatan bagi sejumlah investor untuk menanamkan modalnya dalam proyek tersebut.
“Sudah ada beberapa investor yang melakukan penjajakan, tetapi baru satu investor yang tampaknya serius ingin menggarap pelabuhan itu,” katanya kepada Bisnis.com, Kamis (6/11/2014).
Salah satu investor itu adalah PT Amagedon, sebuah perusahaan multi nasional yang berkantor di Jakarta. Didi enggan membuka berapa penawaran yang diberikan perusahaan itu untuk pengembangan pelabuhan Teluk Bungus.
“Prosesnya masih penjajakan, kami masih buka kesempatan kepada investor lainnya untuk negosiasi. Targetnya tahun depan sudah bisa dibuat kesepatakan kerjasama,” ujarnya.
Dia menyebutkan pelabuhan Teluk Bungus sudah masuk program pemerintah pusat sebagai bagian pengembangan industri perikanan di kawasan barat pulau Sumatra.
Menurutnya, tingginya potensi penangkapan ikan dan pengembangan pengolahan tuna di Sumatra Barat mendorong pentingnya keberadaan pelabuhan itu. Sehingga pemerintah Kota Padang mempercepat proses kemudahan investasi.
Agar memudahkan investasi, pelabuhan itu juga sudah memiliki master plan, feasibility study, dan detail engineering design sehingga memudahkan investor untuk melakukan proses pengembangan.
“Pemkot Padang sudah siapkan kawasan 500 – 1.000 hektar lahan dengan status tanah negara dan tanah ulayat. Sistemnya bisa melalaui kerjasama,” jelasnya.
Selain sudah tersedianya lahan, sarana pendukung pelabuhan itu a.l dekat dengan pelabuhan utama Teluk Bayur, sudah terdapat Depo Pertamina dan PLTU Teluk Sirih, berada di pinggir jalan lintas provinsi Sumbar-Bengkulu, ketersediaan listrik, air besih, dan jaringan komunikasi.
Lebih lanjut, dijelaskannya lokasi pelabuhan hanya berjarak 6 km dari pelabuhan Teluk Bayur, 20 km dari pusat Kota Padang, dan 40 km dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Akses jalan untuk ke daerah itu juga mudah seiring mulai dibangunnya jalan By Pass dua jalur Teluk Bayur-BIM.
“Kalau akses jalan, tidak ada masalah. Semua kelengkapan sudah tersedia, tinggal kesepakatan investasi dengan investor saja,” katanya.