Bisnis.com,JAKARTA--Plt. Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Haryono mengatakan ARAM II sebesar 70,61 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) yang baru dilansir BPS merupakan capaian yang sangat bagus.
Pasalnya, angka ini menunjukkan kenaikan dibandingkan dengan ARAM I sebesar 69,871 juta ton GKG.
"Kenaikan ini terjadi karena proses pemantauan standing crops [tanam padi yang akan dipanen] yang dilakukan sejak subround II atau Mei-September lalu," ujarnya saat ditemui Bisnis.com, Senin (3/11/2014).
Penamtauan ini, lanjutnya, dilakukan dengan tenologi remote sensing yang memonitor fase pertumbuhan padi di Jawa dan Bali serta beberapa wilayah lainnya, seperti Sumatra dan Sulawesi.
Dengan teknologi ini, semua kepala dinas provinsi, kabupaten, dan kota dapat memantau penanaman padi lebih mudah.
Jadi mudah dikendalikan. Ini juga mudah diantisipasi kalau ada serangan OPT [Organisme Pengganggu Tanaman] dan sebagainya, katanya.
Selain memantau standing crops, Haryono mengatakan kenaikan produksi ini juga didorong dengan faktor el nino yang dikoreksi oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisikia (BMKG), dari kategori lemah menjadi normal.
Dengan kenaikan yang terlihat pada ARAM II, Haryono optimis angka sementara (ASEM) 2014 juga akan menunjukkan kenaikan, Setidaknya, angka produksi ASEM 2014 dapat melebihi 71 juta ton GKG.
Namun, dia mengatakan angka tersebut memang belum pasti karena tahun ini masih berjalan. "Mudah-mudah bisa di atas 71 [juta ton GKG], tetapi biasanya ASEM itu tipis perbedaannya," katanya.