Bisnis.com, JAKARTA -- PT Hutama Karya masih mempertahankan sahamnya pada konsorsium tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi setelah sempat dikabarkan keluar dari ruas ini.
"Belum ada keputusan melepas," jelas Sekretaris Perusahaan Hutama Karya (HK), Ari Widiantoro di Jakarta, Senin (27/10/2014).
Menurut Ari, perusahaan mengkaji usulan mantan menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan agar melepaskan kepemilikan pada ruas tol yang direncanakan menghubungkan pelabuhan laut dengan bandara ini.
Sejauh ini belum ada keputusan perusahaannya untuk hengkang sebagai pemegang saham.
Hutama Karya memegang 15% saham konsorsium BUMN yang mengerjakan proyek tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi.
Tiga BUMN lain masing-masing PT Jasa Marga Tbk. sebesar 55%, PT Waskita Karya Tbk. sebesar 15% dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. sebesar 15%.
Seperti diketahui, Medan-Kualanamu-Tebingtinggi separuhnya dikerjakan pemerintah dan sisanya ditenderkan kepada para investor.
Ruas yang dikerjakan pemerintah yakni Medan-Kualanamu, dengan menggunakan pinjaman dari China 90% dan APBN 10%.
Bagian pemerintah ini sepanjang 17,8 kilometer.
Sisanya, Kuala Namu-Tebing Tinggi sepanjang 43,9 km akan dibangun oleh konsorsium yang dipimpin Jasa Marga.
Pemasangan tiang pancang proyek tol Medan-Kuala Namu-Tebing Tinggi telah dilakukan oleh Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto pada akhir September lalu.
Ruas tol ini akan beroperasi penuh pada 2017. Sedangkan bagian pemerintah akan selesai pada 2015 mendatang.