Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2015, Wisata Syariah Berpotensi Tumbuh 30%

Industri pariwisata syariah diprediksi dapat tumbuh hingga 30% pada tahun depan seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran pelaku usaha terhadap peluang bisnis di sektor tersebut.
Penerapan prinsip syariah dalam bisnis hotel dan restoran tidak memerlukan investasi yang besar. /bISNIS.COM
Penerapan prinsip syariah dalam bisnis hotel dan restoran tidak memerlukan investasi yang besar. /bISNIS.COM

Bisnis.com, JAKARTA - Industri pariwisata syariah diprediksi dapat tumbuh hingga 30% pada tahun depan seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran pelaku usaha terhadap peluang bisnis di sektor tersebut.

Ketua Asosiasi Hotel dan Restoran Syariah Riyanto Sofyan mengungkapkan dalam dua tahun terakhir pertumbuhan hotel dan restoran yang menerapkan konsep syariah meningkat cukup pesat.

Pada tahun ini, asosiasi mencatat ada lebih dari 150 hotel dan 1.800 restoran yang beroperasi secara syariah dan jumlahnya akan terus bertambah pada tahun depan.

"Tahun depan kami harap jumlahnya akan tumbuh sekitar 20%-30%," paparnya seperti dikutip Bisnis.com, Selasa (28/10/2014).

Kendati jumlah hotel dan restoran syariah cukup banyak, pelaku usaha yang telah bersertifikat halal ternyata jumlahnya masih relatif kecil. Untuk hotel, baru ada 37, sedangkan restoran sebanyak 303 yang telah memiliki label halal.

Riyanto mengatakan hal itu memang disebabkan karena pada awalnya pelaku usaha tidak memikirkan betapa pentingnya sertifikasi halal, padahal untuk proses pengurusannya relatif mudah.

Untuk itu, Ahsin juga terus mendorong pengelola hotel dan restoran tak sekadar menerapkan prinsip syariah, tapi diharapkan memiliki sertifikat agar lebih kredibel dan meningkatkan daya saing.

"Tahun depan akan kami dorong dan jumlah yang melakukan sertifikasi lebih dari jumlah saat ini," paparnya.

Selain itu, Riyanto mengatakan penerapan prinsip syariah dalam bisnis hotel dan restoran tidak memerlukan investasi yang besar, intinya pelaku usaha menyediakan tempat ibadah dan makanan halal untuk mengakomodasi kebutuhan wisatawan muslim.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper