Bisnis.com, JAKARTA— Menteri Perindustrian menyatakan lima keberhasilan capaian selama kepemimpinannya di Kabinet Indonesia Bersatu II sesuai kontrak kinerja dengan Presiden.
M.S Hidayat, Menteri Perindustrian, mengatakan dirinya menyerahkan kepada publik mengenai pecapaiannya sebagai menteri, akan tetapi dirinya tetap sampaikan perihal capaian kinerjanya.
“Tp saya minta memang anda bisa ikut mencatat program dan target yang udah tercapai dan belum. Karena itu tanggung jawab publik,” tuturnya kepada wartawan Capaian Menperin Sesuai Kontrak Kinerja dengan Presiden, Kamis (16/10).
Berikut uraian capaiannya selama lima tahun sesuai kontrak kinerja dengan Presiden, antara lain telah dilaksanakan program-program prioritas nasional tahun 2010-2014 dengan capaian sebagai berikut:
(1) Revitalisasi Industri Pupuk: telah difasilitasi jaminan tambahan alokasi gas sebanyak 370 mmscfd untuk bahan baku beberapa pabrik pupuk pada jangka menengah, serta pembangunan Pabrik Pupuk Kaltim-5 dan Pusri II-B;
(2) Revitalisasi Industri Gula: meningkatnya jumlah produksi gula kristal rafinasi (GKR) dari sebesar 722 ribu ton pada tahun 2005 menjadi sebesar 2,74 juta ton pada tahun 2013; serta meningkatnya efisiensi PG BUMN dari 62,73% pada tahun 2010 menjadi 79,66% pada tahun 2013;
(3) Restrukturisasi Industri TPT dan Alas Kaki: pada tahun 2010-2013, nilai bantuan yang diberikan pemerintah sebesar Rp 569,05 milyar, yang diberikan kepada 609 perusahaan, sehingga menghasilkan penambahan investasi sebesar Rp 6,44 triliun, penambahan tenaga kerja sebanyak 224 ribu orang, peningkatan kapasitas produksi 17-25%, peningkatan produktivitas 6-10%, serta peningkatan efisiensi energi 5-9%;
(4) Pengembangan Industri Hilir Kelapa Sawit: meningkatnya utilisasi Industri Minyak Goreng/Refinery dalam negeri, dari 45% pada tahun 2010 menjadi 70% pada awal tahun 2014 dan investasi industri hilir kelapa sawit dengan nilai mencapai Rp. 20 Triliun;
(5) Pengembangan Kawasan Industri: telah beroperasinya Kawasan Industri Palu dan Kawasan Industri Sei Mangkei, serta terbangunnya Pusat Inovasi Kelapa Sawit (PIKS) di Kawasan Industri Sei Mangkei dan Pusat Inovasi Rotan Nasional (PIRNas) di Kawasan Industri Palu.