Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stabilitas Makroekonomi Dinilai Terjaga Meski Pasar Keuangan Fluktuatif

Otoritas menilai stabilitas makroekonomi sepanjang kuartal III/2014 masih terjaga di tengah fluktuasi pergerakan pasar keuangan.
 Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas menilai stabilitas makroekonomi sepanjang kuartal III/2014 masih terjaga di tengah fluktuasi pergerakan pasar keuangan.

Stabilitas sistem keuangan juga dinilai masih solid, ditopang oleh ketahanan sistem perbankan dan relatif terjaganya kinerja pasar keuangan.

Kesimpulan itu tertuang dalam hasil rapat Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK), Senin (6/10/2014). Rapat itu merupakan agenda rutin setiap 3 bulan Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan.

Forum itu menilai pergerakan nilai tukar rupiah, pasar saham, dan pasar surat berharga negara (SBN) cukup berfluktuasi mengikuti dinamika perekonomian global maupun domestik.

Sentimen global a.l. bersumber dari rencana the Fed menaikkan Fed funds rate lebih cepat dari perkiraan berlanjutnya indikasi perlambatan perekonomian Tiongkok dan gejolak di Ukraina dan Timur Tengah.

Sementara itu dari domestik, sentimen pasar dipengaruhi oleh rencana kenaikan harga BBM dan respons pelaku pasar terhadap dinamika politik dalam negeri, khususnya UU Pilkada.

"Secara umum kondisi industri keuangan domestik terjaga baik, dengan stabilitas yang memadai. Perlambatan pertumbuhan kredit di industri perbankan maupun usaha pembiayaan sejalan dengan proses penyesuaian dalam perekonomian domestik," kata Koordinator Sekretariat FKSSK Isa Rachmatarwata seusai rapat.

Menurutnya, risiko likuiditas, risiko kredit, dan risiko pasar pada lembaga jasa keuangan secara umum berada pada level yang relatif rendah.

FKSSK pun memandang potensi membesarnya defisit fiskal perlu menjadi perhatian dan diperlukan upaya lebih kuat untuk mencapai target penerimaan negara serta target pembiayaan.

"Selain itu, kualitas belanja pemerintah perlu diperbaiki dalam meningkatkan daya dorong perekonomian," ujar Isa.

Sementara itu, di tengah perkembangan kondisi stabilitas sistem keuangan, FKSSK tetap mewaspadai beberapa faktor risiko yang perlu mendapat perhatian, yakni perkembangan kondisi global, seperti risk on-risk off investor terhadap rencana kenaikan Fed funds rate pada 2015 dan perlambatan ekonomi Tiongkok, Jepang, serta Eropa maupun negara-negara berkembang, serta pergerakan harga komoditas.

FKSSK akan terus memantau faktor-faktor risiko tersebut dan mendorong anggotanya untuk secara individu dapat merespons dengan mengeluarkan kebijakan yang tepat sesuai kewenangannya.

Forum juga menyepakati terus memperkuat langkah-langkah koordinasi untuk memitigasi sumber-sumber kerentanan yang berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan.

Pertama, meningkatkan koordinasi kebijakan dalam pengendalian inflasi dan defisit transaksi berjalan agar proses penyesuaian ekonomi dapat berjalan baik dengan tetap menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang sustainable ke depan.

Kedua, koordinasi dalam pengembangan dan pendalaman, baik di pasar uang dan pasar modal. Ketiga, meningkatkan kesiapan langkah-langkah antisipasi, dalam hal terjadi sudden reversal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper