Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

96% Ekonomi Asean Tergantung pada UKM

Wamen Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan bahwa UKM di Asia Tenggara memainkan peran penting bagi pertumbuhan ekonomi negara-negara di wilayah ini.
Ilustrasi UKM/Bisnis
Ilustrasi UKM/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Wamen Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan bahwa UKM di Asia Tenggara memainkan peran penting bagi pertumbuhan ekonomi negara-negara di wilayah ini.

UKM selama ini banyak membantu kelompok masyarakat termasuk perempuan, minoritas, dan kelompok yang kurang beruntung lainnya. Oleh karena itu, dukungan untuk UKM dalam rantai nilai global adalah bagian penting dari solusi permasalahan tersebut.

"Data Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan bahwa lebih dari 99% perusahaan di Indonesia adalah UKM. Mereka memberikan kontribusi terhadap GDP sebesar 59% dan kontribusi terhadap lapangan pekerjaan sebesar 97%," tegas Bayu, Rabu (1/10/2014).

Secara historis, UKM di Indonesia merupakan pemain utama dalam aktivitas ekonomi di dalam negeri.

 "UKM memberikan kesempatan kerja yang besar bagi penduduk Indonesia dan merupakan 96% sumber pendapatan utama maupun sekunder bagi banyak rumah tangga di Indonesia," jelasnya.

Di Indonesia, UKM tumbuh signifikan. Pada 2011-2012, UKM tumbuh 2,41% dari total lebih dari 55 juta unit UKM. UKM juga memberikan kontribusi signifikan terhadap PDB Indonesia.

Misalnya pada 2011, UKM menciptakan 97,24% pekerjaan atau setara dengan 101 juta orang, dan berkontribusi sebesar 57,94% dari PDB Indonesia. Sementara itu, pada 2012 kontribusi UKM terhadap lapangan pekerjaan meningkat sebesar 9,16% atau setara dengan 107 juta orang, dan berkontribusi 59,08% dari PDB Nasional.

Perekonomian Indonesia pada dasarnya didominasi oleh UKM akar rumput, yaitu hampir 99% dari jumlah perusahaan di Indonesia.

"Oleh karena itu, Indonesia secara konsisten mendukung UKM dalam banyak hal, antara lain melalui pembuatan kebijakan dan strategi yang dapat memberdayakan dan memperkuat UKM dengan memberikan fasilitas baik program capacity building maupun pengelolaan dana bergulir untuk usaha mikro," tegas Wamendag.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper