Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dekarindo Gandeng BPPT Cari Alternatif Baru Produk Olahan Karet

Dewan Karet Indonesia (Dekarindo) bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mencari alternatif produknolahan karet.

Bisnis.com, JAKARTA—Dewan Karet Indonesia (Dekarindo) bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mencari alternatif produknolahan karet.

Ketua Umum Dekarindo Azis Pane mengatakan Indonesia harus bisa memproduksi komoditas hilir karet alam berdaya saing sekaligus memiliki peluang ekspornya tinggi.

Menurutnya harus ada alternatif produk hilir karet alam baru yang dikembangkan di dalam negeri, selain ban dan sarung tangan. Opsi yang mengemuka salah satunya kerajinan tangan dan mainan untuk anak keterbelakangan mental.

“Makanya kita harus hilirisasi karet, jika tidak maka ekspor karet mentah kita akan dikejar Vietnam lalu Laos dan Kamboja,” ucap dia, di Jakarta, Sabtu (13/9/2014).

Total produksi karet alam mentah setiap tahun berkisar 3,1 juta ton. Industri pengolahan karet di dalam negeri baru mampu menolah sekitar 15% sampai 20% dari jumlah itu. Dengan kata lain sekitar 80% komoditas karet dijual ke luar negeri.

Ekspor karet mentah menghasilkan sekitar US$11 miliar per tahun. Sedangkan perputaran bisnis di sektor hilir diperkirakan tidak lebih dari US$4 miliar. Ketergantungan terhadap ekspor bahan baku, imbuh Azis, takkan membuat industri berbasis karet memiliki nilai tambah.

“Untuk hilirisasipun  jangan tiru industri negara orang yang sudah maju, misalnya Malaysia yang andal dalam bikin industri sarung tangan karet karena kita pasti kalah,” ucapnya.

Kurun waktu yang dibutuhan satu industri hilir karet sejak fase merintis hingga bisnisnya berkembang diperkirakan butuh dua tahun. Berdasarkan ddata BPS yang diolah Kementerian Perindustrian pada semester I/2014 realisasi ekspor pengolahan karet senilai US$4,15 miliar.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper