Bisnis.com, JAKARTA - Presiden terpilih Joko Widodo heran ketika petani sejumlah daerah di Tanah Air mengatakan produksi padi dalam satu hektare hanya berkisar 4-5 ton sekali panen.
Ada sejumlah persoalan yang dihadapi oleh petani di lapangan meliputi kurangnya irigasi, rendahnya kualitas benih dan kelangkaan pupuk.
Setelah ditanyakan kepada ahlinya apabila ketiga faktor itu dipenuhi hanya meningkatkan hasil 1 ton atau menjadi 5-6 ton per hektare.
Jokowi berharap ada solusi konkrit peningkatan kesejahteraan petani dengan jalan meningkatkan produksi padi menjadi 8 ton per hektare seperti di negara lain. Ini menjadi pekerjaan rumah pemerintahannya ke depan untuk merealisasikan hal tersebut.
"Kenapa satu hektare enggak bisa 8 ton, padahal di negara lain bisa 8 sampai 12 ton. Masalah kepemilikan lahan, irigasi, pupuk selalu hilang kalau dibutuhkan kenapa bertahun-tahun enggak bisa diselesaikan, persoalannya di situ," kata Jokowi dalam acara Munas Tani Indonesia di Jakarta, Kamis (4/9/2014).
Persoalan ini sebenarnya telah dimasukkan dalam program prioritas pemerintahan Jokowi-JK terkait peningkatan kesejahteraan petani.
Utamanya program pengalihan subsidi BBM kepada sektor produktif di pedesaan termasuk pertanian.
Menurut Jokowi, petani lebih semangat jika program pengalihan subsidi diterapkan secara maksimal. Bahkan kedaulatan pangan bisa tercapai dalam kurun waktu tiga tahun.
"Kalau saya lihat petani semangatnya seperti itu, tiga sampai empat tahun pasti ketemu," ujarnya.
Jokowi Janji Produksi Padi Sedikitnya 8 Ton/Hektare
Presiden terpilih Joko Widodo heran ketika petani sejumlah daerah di Tanah Air mengatakan produksi padi dalam satu hektare hanya berkisar 4-5 ton sekali panen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Akhirul Anwar
Editor : Rustam Agus
Konten Premium