Bisnis.com, DENPASAR -- Kian tingginya harga tanah di Denpasar dan Badung membuat anggota DPD REI Bali kesusahan membiayai pembelian lahan di dua kawasan tersebut.
Ketua DPD REI Bali I Gusti Made Aryawan mengatakan saat ini anggotanya sudah tidak sanggup lagi membangun KPR di kawasan Badung dan Denpasar.
"Terus terang ini [harga lahan] kendala bagi kami di Bali saat ini. Pengembang itu lebih banyak keluarkan untuk tanah, misalnya, konstruksi hanya Rp100 juta, tetapi harga lahan Rp300 juta," jelasnya, Rabu (3/9).
Dia mengatakan akibat dari kondisi itu, sebagian besar anggota REI memutuskan keluar dari Badung dan Denpasar dan memilih daerah seperti Tabanan serta Gianyar, bahkan ke Klungkung.
Pasalnya, harga tanah di daerah itu masih terjangkau bagi pengembang.
"Seperti rumah menengah bawah di Gianyar dan Tabanan karena masih bisa Rp300 juta, tetapi Badung sudah tidak mungkin dapat harga segitu, bahkan, di Denpasar," paparnya.
Kenaikan harga tanah di Denpasar dan Badung yang menjadi pusat pariwisata dalam setahun diperkirakan mencapai 70%.
Kenaikan itu diduga karena semakin banyaknya orang yang berminat memiliki properti di Bali sedangkan lahan yang tersedia terbatas.