Bisnis.com SUBANG - Kesadaran masyarakat untuk beralih menggunakan bahan bakar non subsidi masih minim. Padahal, pasokan bbm jenis itu aman dan tidak terkendala.
Slamet, salah satu petugas di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum 34.41218 Subang mengatakan pasokan Pertamax aman dan tidak terkendala. "Namun, konsumsi masyarakat masih kecil," ujarnya, Rabu (27/8/2014).
Dia mengatakan sejak diberlakukannya pembatasan, solar subsidi sudah habis sejak pukul 15.00 WIB. Kemudian, untuk premium juga sama.
Bisnis.com memantau, sejak pada pukul 17.00 WIB di SPBU itu antrean panjang terjadi untuk mendapatkan bbm bersubsidi.
Namun, apa daya, di depan SPBU telah terpampang pengumuman besar yang bertuliskan "Maaf solar dan premium habis".
Hanya saja, sebagian masyarakat yang tidak sabar untuk melangkah ke SPBU lainnya mau tidak mau mulai beralih untuk mengkonsumsi Pertamax meski merogoh kocek lebih dalam yakni Rp11.600 per liter.
"Ya gimana lagi Bang, premiumnya kan ga ada," ujar Prayitno salah satu pengantri yang mengendarai sepeda motor Honda Grand Astrea Impressa buntut.
Kendati, PT Pertamina (Persero) mengungkapkan telah mengumumkan normalisasi pasokan ke SPBU, tetapi masih terdapat SPBU yang BBM bersubsidinya telah habis.