Bisnis.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melakukan pertemuan bersama Maritime and Port Authority (MPA) of Singapore dalam kerangka kesepakatan kerja sama (MoU) biidang pelatihan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (26/8/2014).
Hadir dalam pertemuan tersebut Direktur Pelabuhanan dan Pengerukan Ditjen Hubla Kemenhub, Adolf R. Tambunan sebagai Ketua Delegasi, sedangkan dari Pihak MPA Singapore sebagai ketua Delegasi Mr. Alan Lim, Deputy Director (International).
"Kami sangat berterima kasih dan menyampaikan penghargaan kepada pemerintah Singapura, terutama MPA Singapore, karena telah menghadiri pertemuan kerjasama pelatihan ke-8 antara DJPL Indonesia dan MPA Singapore ini," kata Adolf melalui rilis yang Bisnis terima.
Adolf mengatakan bahwa kesepakatan kerjasama (MoU) di bidang pelatihan antara Indonesia dengan Singapura sudah dimulai sejak September 2005. Berbagai pelatihan dan workshop telah dilakukan di bawah kerangka MoU ini.
Sebelumnya, pada pertemuan ke-7 di Singapura Agustus tahun lalu, Ditjen Perhubungan Laut Indonesia dan MPA Singapur telah menandatangani perpanjangan MoU untuk jangka waktu dua tahun sampai dengan 2015.
Saya percaya bahwa perpanjangan ini karena kedua belah pihak telah memperoleh manfaat dari MoU tersebut, ujar Adolf.
Hal yang senada juga disampaikan oleh Mr. Alan Lim, "MPA Singapur sangat merasakan manfaat dari kerja sama ini di mana kedua belah pihak dapat saling bertukar pengalaman dan pengetahuan terkait pengelolaan industri maritim," ujarnya.
Pertemuan ini adalah untuk melakukan evaluasi dan meninjau pelatihan yang dilaksanakan berdasarkan MoU tersebut. Pertemuan seperti ini dilakukan setiap tahun dan dilakukan secara bergantian di Indonesia dan di Singapura. Dan setelah sembilan tahun MoU ini ditandatangani, tercatat bahwa 44 pelatihan telah selesai dilaksanakan baik di Singapura maupun di Indonesia, dan 2 pelatihan sedang dalam proses persiapan pelaksanaan sebelum periode 2013/2014 ini berakhir.
Sejauh ini, berbagai perbaikan telah dibuat. Kedua belah pihak belajar dari dan berbagi pengalaman masing-masing. Tidak hanya standar profesionalisme teknis dan administrasi dari petugas di bidang maritim kedua belah pihak, tetapi juga pemahaman antara kedua organisasi akan perlunya kerjasama dalam mewujudkan keselamatan, keamanan, dan efisiensi pelayaran baik di dalam perairan masing-masing maupun bersama-sama sebagai negara pantai.
Dengan memperhatikan manfaatnya, saya menghargai nilai hubungan MPA Singapore dan DJPL Indonesia dan bersemangat untuk terus bekerja sama dengan MPA Singapore di masa depan, tidak hanya melalui MoU Pelatihan ini, tetapi juga kerjasama di bidang-bidang lainnya, kata Adolf.
Dalam pertemuan tahunan ini kedua belah pihak akan mendengarkan paparan dari beberapa proposal pelatihan. Ia berharap, pelatihan-pelatihan yang dilakukan, baik di Singapura maupun Indonesia, untuk memberikan kesempatan yang luas bagi petugas Indonesia dalam meningkatkan kapasitasnya di bidang maritim. Beberapa pelatihan telah disepakati untuk dapat dilaksanakan di bawah kerangka MoU ini untuk periode tahun 2014/2015 diantaranya adalah pelatihan tentang manajemen pengelolaan pelabuhan dan angkutan laut, penanganan barang berbahaya, operator VTS, kesyahbandaran dan investigasi kecelakaan kapal serta workshop terkait peluang investasi bagi pengembangan pelabuhan di Indonesia.
Saya juga berharap kesembilan pelatihan dan workshop yang telah disepakati untuk dapat dilaksanakan pada periode tahun 2014/2015 dapat berjalan dengan baik dan membawa manfaat bagi peningkatan kapasitas sumber daya manusia di kedua negara, kata Adolf.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
.jpg?w=300&h=221)
