Bisnis.com, JAKARTA--PT Berau Coal Energy Tbk. mendapatkan izin penambahan kuota produksi dari pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kapasitas produksi batu bara sebanyak 1,85 juta ton menjadi 24,2 juta ton pada tahun ini.
Asia Resource Minerals plc (ARMS), induk usaha Berau, mengatakan optimistis dapat mencapai target produksi batu bara yang ditetapkan tersebut.
“Kami masih dalam jalur tepat untuk mencapai level produksi itu,” ungkap manajemen ARMS dalam keterangan resmi, Senin (26/8/2014).
Amir Sambodo, Direktur Utama Berau Coal, menjelaskan produksi batu bara Berau mencapai 14 juta ton hingga akhir Juli 2014. Itu artinya emiten dengan kode saham BRAU tersebut harus memproduksi sekitar 10,2 juta ton hingga akhir tahun ini.
BRAU menganggarkan belanja modal senilai US$ 40 juta pada tahun ini. Namun, perseroan masih akan mengkaji ulang alokasi belanja modal itu mengingat kondisi harga batu bara yang masih melemah.
Menurutnya, pada tahun ini perseroan akan lebih fokus pada peningkatan efisiensi dan menjaga kondisi keuangan. Dia menjelaskan akan meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar hingga 5%.
Selain itu, perseroan juga mengkaji pembangunan pembangkit listrik di Sumatra berkapasitas 100 megawatt dengan nilai investasi mencapai US$180 juta, sebagai salah satu bentuk diversifikasi usaha untuk menopang kinerja.