Bisnis.com, JAKARTA -- PT Cimanggis Cibitung Tollways sedang melakukan penjajakan dengan bank asing dan beberapa bank lokal untuk membiayai konstruksi seksi IA sepanjang 3,5 kilometer senilai Rp200 miliar.
Pembayaran untuk pembebasan lahan di seksi I ruas tol Cimanggis-Cibitung dijadwalkan berlangsung pada akhir Agustus 2014.
"Target konstruksi akhir kuartal pertama 2015," jelas Direktur Utama PT Cimanggis Cibitung Tollways AD Erlangga kepada Bisnis, Rabu (13/8/2014).
Menurutnya, banyaknya lembaga keuanganan yang sudah menyatakan minat dikarenakan perusahaanya mengucurkan hingga Rp600 miliar untuk melakukan pembebasan tanah seksi 1.
Sedangkan untuk keseluruhan jalan tol sepanjang 25.39 kilometer, dana pembebesan tanah yang dibutuhkan mencapai Rp1.3 triliun.
"Untuk pembiayaan konstruksi kita tidak terlalu khawatir, karena yang tersulit adalah pembebesan lahan," jelasnya.
Mahalnya biaya pembebasan ini menurut Erlangga dikarenakan jalan tol ini akan menyentuh perumahan yang tergolong elit di sepanjang ruas yang dilalui.
"Yang paling berat memang seksi I," jelasnya, ia juga menambahkan pembayaran tanah yang sudah dibebaskan akan dilakukan pada akhir Agustus mendatang.
PT Cimanggis Cibitung Tollways merupakan pemegang hak konsesi jalan tol ruas Cimanggis - Cibitung.
Perusahaan ini merupakan anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk, (BNBR). Ruas tol ini terdiri dari lima seksi dengan perkiraan kebutuhan dana untuk pembebasan tanah Rp1,3 triliun.
Ruas tol ini terdiri dari seksi I dari Cimanggis-Transyogi sepanjang 3,5 kilometer, Seksi II Transyogi-Cikeas, seksi III dari Cikeas-Narogong sepanjang 3,5 kilometer, seksi IV dari Narogong-Setu sepanjang 8,8 kilometer dan seksi V dari Setu ke Cibitung sepanjang 7,6 kilometer.