Bisnis.com, JAKARTA- Pemerintah optimistis pembangunan akses jalan tol Tanjung Priok bisa mengurai kepadatan kendaraan yang menuju ke pelabuhan.
Kepala Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan Tanjung Priok Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Bambang Nurhadi menyatakan pihaknya yakin jalan tol ini bisa mengurai kepadatan kendaraan menuju ke Pelabuhan Tanjung Priok.
"Dengan adanya tol ini, kapasitas kendaraan yang melintas bisa meningkat 2 kali lipat," kata Bambang ketika dihubungi, Senin (4/8/2014).
Menurutnya, Lintas Harian Rata-Rata (LHR) di jalan tol Tanjung Priok ini diprediksi bisa dilintasi oleh 1.500 hingga 3.000 kendaraan/hari.
Lebih lanjut, Bambang megungkapkan hingga saat ini, total keseluruhan konstruksi sudah mencapai 60% dan mulai bisa dioperasikan pada akhir tahun 2015.
Dia menjelaskan, target pengoperasian jalan tol Tanjung Priok ini mengalami kemunduran, dari target yang ditetapkan sebelumnya yaitu pada Juli 2015 yang disebabkan adanya kendala pembebasan lahan.
"Memang jadwalnya sempat mundur, karena proses administrasi tanah butuh waktu, tetapi kami bersyukur SK dari Gubernur DKI sudah ke luar," ujarnya.
Menurutnya, adanya SK dari Gubernur DKI turut membantu prosws percepatan pembebasan tanah, karena berdasarkan isis surat yang diterbitkan pada 22 Juli 2014 lalu memberikan perintah untuk melanjutkan pembangunan jalan akses tol Tanjung Priok, dan dilanjutkan dengan penertiban dan pengamanan dari Walikota Jakarta Utara.
Proyek jalan tol akses Tanjung Priok ini terdiri dari 5 paket. Seksi E1 Rorotan-Cilincing (3,4 km), paket E-2 Cilincing-Jampea (2,74 km), paket E-2A Cilincing-Simpang Jampea (1,92 km), paket NS Link Yos Sudarso-Simpang Jampea (2,24 km) dan NS Direct Ramp (1,1 km).