Bisnis.com,JAKARTA - Menjelang dioperasikannya jalan tol JORR W2 Utara ruas Ciledug-Ulujami, Menteri Pekerjaan UMum Djoko Kirmanto mendesak PT Jasa Marga dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) untuk mensosialisasikan perubahan skema transaksi di jalan tol tersebut.
Djoko mengatakan sosialisaSi perlu dilakukan untuk memberikan informasi kepada setiap pengguna yang akan melintasi jalan tol tersebut. Sehingga, pengguna tol tidak perlu lagi bingung saat membayar tarif tol.
"Ini bukan kemauan Kementerian PU atau BPJT, tetapi memang ada aturannya," kata Djoko, Jumat (18/7/2014).
Jalan tol ini rencananya akan dioperasikan secara komersial oleh PT Marga Lingkar Jakarta yang merupakan anak perusahaan PT Jasa Marga sekaligus pemegang konsesi pada Senin (21/7/2014).
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Jasa Marga David Wijayanto telah mengungkapkan perubahan sistem operasi pada tol JORR.
Dia menjelaskan perubahan mekanisme yang akan terjadi a.l. sistem operasi jaringan jalan tol JORR dan radialnya (Pondok Aren-Ulujami) adalah terintegrasi, dimana untuk lalu lintas dari arah Serpong yang akan menggunakan JORR akan bertransaksi di GT Pondok Ranji dengan membayar tarif Serpong-Pondok Aren Rp5.000, Pondok Aren-Ulujami Rp2.500 dan JORR Rp8.500.
"Sehingga totalnya pengguna harus membayar Rp16.000," ujarnya.
Selain itu, David mengungkapkan akses keluar Bintaro Viaduct yang ada saat ini nantinya akan ditutup, karena hanya bersifat sementara, sehingga setelah tol JORR selesai keseluruhan, maka otomatis akses keluar tersebut ditutup.
"Hanya akses keluar Bintaro Viaduct yang akan ditutup, sedangkan akses keluar veteran akan tetap dibuka," jelasnya.