Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SUBSIDI BBM: Pemerintahan Mendatang Harus Terapkan Strategi Baru

Pemerintah baru nanti harus menerapkan strategi lain terkait BBM, salah satunya dengan menetapkan persentase subsidi.

Bisnis.com, JAKARTS--Athor Subroto, peneliti dari Universitas Indonesia mengungkapkan kebijakan tentang BBM menjadi komoditas politik sehingga sulit untuk diubah, baik dari sisi masyarakat maupun pemerintah.

"Subsidi BBM itu addict, dari masyarakat jadi tidak mandiri," katanya saat dihubungi Bisnis, Rabu (16/7/201).

Menurutnya pemerintah baru nanti harus menerapkan strategi lain. Salah satunya adalah dengan menetapkan persentase subsidi BBM.

Hal ini, kata Athor, adalah win-win solution bagi pemerintah dan rakyat sehingga keduanya saling menanggung dan menutupi.

Dalam hal ini, fluktuasi harga minyak dunia takkan mempengaruhi besaran subsidi yang dialokasikan.

Menurutnya jika pemerintah tak mengambil langkah untuk memangkas subsidi, buntutnya akan menurunkan kepercayaan investor terhadap pasar dalam negeri.

Menurutnya pasar akan lebih tertarik jika pemerintah mulai bergerak dan merealisasikan sumber energi baru.

"Kalau tidak, prospek ekonomi makin suram," kata Athor.

Dalam Rancangan APBN 2015 pemerintah dan DPR menyepakati volume BBM bersubsidi menjadi 47-48,6 juta kiloliter dan 46 juta kiloliter tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper