Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 90% masyarakat Indonesia yang disurvei Accenture tertarik menggabungkan persediaan dan layanan listrik, gas, dan air melalui satu penyedia energi daripada melalui banyak saluran penyedia khusus.
Merujuk pada survei itu, di masa mendatang masyarakat mengharapkan tersedianya penyedia layanan energi baru (panel surya, rumah terkoneksi, charging kendaraan bermotor, pemeliharaan rumah, dan cadangan energi) yang menyatu dengan penyedia listrik, gas dan air.
“Itu merupakan kesempatan bagi perusahaan penyedia jasa energi untuk memanfaatkan peluang pengembangan produk, sekaligus melakukan pemantauan dan pengendalian terpadu,” kata Neneng Goenadi, Country Managing Director Accenture melalui rilis kepada Bisnis.com, Rabu (16/7/2014).
Meski demikian, dia mengakui konsep bundling yang diterapkan di Indonesia belum tentu sama dengan luar negeri. “Karena perusahaan layanan publik tidak mungkin bergabung, yang memungkinkan adalah kerja sama lintas industri".
Penelitian itu juga menunjukkan secara global 70% lebih masyarakat tertarik dengan ide penggabungan layanana energi itu, yang dinilai akan efisien dan memudahkan.
Managing Director Utilities Industry Group Accenture Greg Guthridge mengatakan sebanyak 55% responden di seluruh dunia mempertimbangkan untuk menerapkan solusi rumah terkoneksi atau panel surya dalam 5 tahun ke depan.