Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Salah Satu Solusi Tekan Impor Kedelai

Ketua Dewan Hortikultura Nasional Benny Kusbini berpendapat solusi terbaik bagi pemerintah dalam menekan ketergantungan impor kedelai adalah dengan menciptakan lahan baru di beberapa wilayah di Indonesia.
  Kedelai. /Bisnis.com
Kedelai. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA -- Ketua Dewan Hortikultura Nasional Benny Kusbini berpendapat solusi terbaik bagi pemerintah dalam menekan ketergantungan impor kedelai adalah dengan menciptakan lahan baru di beberapa wilayah di Indonesia.

Penciptaan lahan baru itu, kata Benny, juga harus dilengkapi dengan pembangunan infrastruktur terutama di bidang transportasi guna memudahkan distribusi hasil panen.

“Harus ada pemetaan wilayah, cukup ada 3-4 wilayah kedelai panen dua kali tiap tahun. Misalnya di Aceh 250.00 ha, Kalimantan Barat 250.000 ha, kemudian di NTT, Sulawesi Tengah, dan harus disertai infrastruktur,” katanya kepada Bisnis, Jumat (11/7/2014).

Selain itu, hal lain yang perlu diperhatikan adalah keseriusan pemerintah. Benny menilai impor kedelai sengaja dipertahankan oleh pemerintah. “Karena disitu ada uangnya. Perlu ada keseriusan pemerintah untuk komoditi ini,” ujarnya.

Seperti diketahui, Kementerian Perdagangan yang menaikkan harga beli petani (HBP) kedelai dari Rp7.500/kg menjadi Rp7.600/kg. HBP merupakan salah satu instrumen yang digunakan otoritas perdagangan untuk mengurangi kecanduan impor.

Saat ini, kebutuhan kedelai impor nasional kian tinggi, mencapai 2,4 juta-2,5 juta ton per tahun. Selaras dengan pertumbuhan itu, tingkat ketergantungan terhadap kedelai impor pun menyentuh 60%-70%.

Berdasarkan data Badan Pusat Statitik (BPS), produksi kedelai pada 2013 hanya mencapai sekitar 780.160 ton biji kering, turun 7,47% atau 62.990 dari pencapaian produksi pada tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Tegar Arief
Editor : Setyardi Widodo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper