Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) dijadwalkan akan menetapkan dan mengumumkan hasil Pilpres 9 Juli 2014 secara nasional pada 21—22 Juli mendatang.
Berikut hasil simulasi investasi tim riset Henan Putihrai Analytics yang mungkin terjadi berdasarkan diskusi internal dan dengar pendapat dengan investor asing melalui conference call untuk kedua pasangan capres dan cawapres Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK, jika memenangkan Pilpres 2014.
Implikasi Ekonomi dengan Skenario Subsisi BBM Tidak Dikurangi
Neraca pembayaran: sedikit/tidak banyak berubah (CAD -2% GDP) |
Pertumbuhan ekonomi: 5,3%-5,7% |
Inflasi: rendah di awal, tetapi rapuh terhadap pergerakan harga komoditasapabila pola konsumsi kembali normal (kisaran 4,5%--4,5%) |
BI Rate: rentan terhadap volatilitas harga komoditas saat meredam inflasi siklikal (stabil 7,5%) |
Nilai tukar rupiah: Berpotensi melemah ke Rp13.500/US$ dan bergerak di kisaran normal Rp11.000-Rp12.000/US$ |
Implikasi Ekonomi dengan Skenario Subsidi BBM Dikurangi
Neraca pembayaran: berpotensi membaik (CAD -1.0% GDP) |
Pertumbuhan ekonomi: 5,5%-6,0% |
Inflasi: tinggi di awal dan secara bertahap menurun, lalu bergerak mengikuti pola konsumsi normal (kisaran 5,0%-7,0%) |
BI Rate: risiko volatilitas harga komoditas lebih rendah dengan membaiknya neraca pembayaran, tetapi BI rate berpotensi meningkat untuk meredam dampak pengurangan subsidi BBM (kisaran 8,0%-8,5%) |
Nilai tukar rupiah: berpotensi menguat ke Rp10.000/US$ dan bergerak di kisaran normal Rp10.000-Rp.11.000/US$ |
Sumber: HP Analytics