Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JELANG LEBARAN, Importir Tak Takut Traffic di Pelabuhan

Pengusaha meyakini tingginya tarif progresif penumpukan peti kemas akan ampuh membantu kelancaran aktivitas perdagangan saat terjadi kenaikan impor jelang Idulfitri, meski peluang memanjangnya waktu tunggu di pelabuhan akan melebar.
Aktivitas perdagangan menjadi semakin lancar./bisnis.com
Aktivitas perdagangan menjadi semakin lancar./bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Pengusaha meyakini tingginya tarif progresif penumpukan peti kemas akan ampuh membantu kelancaran aktivitas perdagangan saat terjadi kenaikan impor jelang Idulfitri, meski peluang memanjangnya waktu tunggu di pelabuhan akan melebar.

Sekjen Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Achmad Ridwan Tento mengatakan tarif progresif yang telah dinaikkan sejak awal tahun itu sebenarnya cukup membantu aktivitas bisnis para importir, karena terbukti meminimalisir dwelling time.

“Dengan tarif progresif yang dikenakan saat ini sangat efektif menurunkan dwelling time dan rasio penumpukan lapangan peti kemas [yard occupancy ratio/YOR]. Jadi, saat ini rata-rata dwelling time [di Tanjung Priok] adalah 4,7 hari dan YOR 65%,” jelasnya kepada Bisnis, Kamis (5/6/2014).

Sekadar catatan, tarif progresif penumpukan peti kemas impor di Pelabuhan Tanjung Priok telah dinaikkan hingga rata-rata 250% pada akhir Januari 2014. Untuk masa penumpukan 4-10 hari, importir dikenakan tarif 500%, naik dari level 200% pada periode sebelumnya.

Sementara itu, untuk masa penumpukan di atas 11 hari, tarif yang harus dibayar importir adalah 750%, melonjak dari 400% pada periode sebelumnya. Adapun, untuk masa penumpukan kurang dari 4 hari tidak dikenakan tarif.

Menurut Ridwan, penerapan tarif tersebut sangat menguntungkan importir karena mendorong waktu tunggu yang lebih singkat di pelabuhan, sehingga aktivitas perdagangan menjadi semakin lancar. “Otomatis ini juga menurunkan demurrage [biaya tambahan].”

Terkait kelancaran aktivitas impor di pelabuhan yang meningkat jelang Lebaran, para importir mengaku tidak khawatir dengan potensi memanjangnya dwelling time. Hal tersebut, kata Ridwan, telah dikoordinasikan dengan baik dengan kementerian dan instansi terkait.

“Jadi, untuk persiapan menghadapi Lebaran, sudah berulang kali diadakan rapat koordinasi baik di OP, di Wasekab sebagai Ketua Tim Kelancaran Arus Barang, dan juga di Kemenko Perekonomian. Jadi kami sudah mengantisipasinya,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper