Bisnis.com, JAKARTA—Proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) yang dikerjakan oleh PT Chevron Pacific Indonesia akan mendatangkan keuntungan bagi Indonesia sebesar US$9,6 miliar.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengatakan potensi keuntungan yang diperoleh negara dari proyek yang berlokasi di Selat Makassar berkisar US$9,6 miliar. Menurutnya, potensi keuntungan itu didapatkan dalam rentang waktu selama kontrak berjalan.
“Kalau jadi, proyek IDD akan memberikan revenue yang besar bagi Indonesia,” katanya usai rapat koordinasi bersama Managing Director Chevron IndoAsia Charles (Chuck) A. Taylor yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung, Jumat (30/5/2014).
Proyek ini akan mulai memproduksi gas pada 2016. Potensi gas yang terbukti di proyek tersebut mencapai 3,2 triliun kaki kubik (TCF). “Produksi gas tersebut sebagian ditujukan untuk ekspor dan sebagian lagi untuk mencukupi kebutuhan domestik,” ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah berjanji mempercepat persetujuan plan of development (rencana kerja/PoD) proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) yang digarap PT Chevron Pacific Indonesia yang awalnya bernilai sebesar US$6,9 miliar menjadi US$12 miliar.
Jero Wacik menargetkan persetujuan revisi PoD proyek IDD akan selesai pada bulan ini. Saat ini pemerintah tengah meminta pendapat Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terlebih dahulu.
“Terkait membengkaknya PoD, kami menyerahkan kepada BPKP. Begitu BPKP selesai mengaudit dan hasilnya boleh direvisi, kami akan langsung menyetujui,” kata Jero.
.jpg?w=300&h=221)
