Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PDSI Raup 14% Pangsa Pasar Rig Indonesia

PT Pertamina Driling Service Indonesia (PDSI) meraup 14% pangsa pasar pengguna rig di Indonesia dengan jumlah konsumen mencapai 36 perusahaan.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina Driling Service Indonesia (PDSI) meraup 14% pangsa pasar pengguna rig di Indonesia dengan jumlah konsumen mencapai 36 perusahaan.

Perusahaan mengungkapkan bila pada 2014 akan memperluas segmen pengguna jasa dari perusahaan migas dan geothermal.

Direktur Utama PDSI Faried Rudiono mengemukakan bila kini pihaknya telah menjadi market leader untuk pasar rig di Indonesia. Padahal, perusahaan baru terbentuk pada Juni 2008 sebagai usaha non captive market, artinya di luar Pertamina Group.

“Kini kami akan masuk ke dalam berbagai tender jasa pengeboran oleh perusahaan di luar Pertamina Group yang pasarnya menjanjikan,” ujarnya, Jumat (16/5/2014).

Padahal, jelasnya, dari sektor bisnis jasa pengeboran ini, perusahaan mampu meraup laba bersih hingga US$38 juta pada 2013. Namun, kini perusahaan akan melakukan ekspansi rig base untuk mendukung program Pertamina dan pengembangan pasar baru antara lain Guaranteed rig availability untuk Pertamina, penambahan revenue dari non captive  dan operasi offshore.

Langkah ekspansi tersebut akan memanfaatkan 41 unit pengeboran darat (land rig) yang memiliki kapasitas 250-2.000 tenaga kuda (horse power/HP). Padahal, perusahaan kini telah mengoperasikan 34 rig berkapasitas 250 – 1500 HP di PT Pertamina EP (PEP), 4 unit rig di PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), 2 unit rig di PHE-Medco Tomori, 2 unit rig di PT Pertamina EP Cepu, dan 1 unit Jack Up Rig di PHE-WMO.

Dia menjelaskan bila rig yang dimiliki punya tingkat ketersediaan (availability) mencapai 98,21% dengan tingkat utilisasi 80,92%. Untuk itu, pihaknya optimis jasa pengeboran yang dikembangkan PDSI memiliki peluang untuk lebih berkembang khususnya untuk meraih kontrak-kontrak dari non captive market.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper