Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cuaca Buruk, Produksi Ikan Keramba Merosot

Cuaca buruk yang melanda sebagian wilayah Indonesia, berdampak negatif pada usaha budidaya perikanan, bahkan menyebabkan risiko ikan sakit dan mati.

Bisnis.com, JAKARTA—Cuaca buruk yang melanda sebagian wilayah Indonesia, berdampak negatif pada usaha budidaya perikanan, bahkan menyebabkan risiko ikan sakit dan mati.

“Cuaca sekarang tidak menentu, kadang hujan dan panas bisa terjadi dalam sehari, ini berpengaruh pada kondisi ikan nila di keramba kami,” kata Rahmad Jefri, pelaku usaha budidaya ikan di Kabupaten Parapat, Sumatra Utara, Kamis (15/5/2014).

Dia mengatakan, dari 10.000 bibit yang disebar setiap lubang karamba, setiap hari bisa ada 5-10 ekor yang mati dan jika ditotal hingga masa panen, mencapai 500 ekor ikan.

Dengan kondisi anomali cuaca ini, Jefri bersama nelayan budidaya ikan lainnya menahan untuk menebar bibit ikan yang baru, hingga cuaca kembali normal.

Selain pengaruh cuaca, pesanan ikan nila untuk konsumsi yang bisa mencapai puluhan ton per bulan, kini terus menurun. Bahkan penurunan ini menurut kalkulasinya mencapai 20% bila dibandingkan bulan sebelumnya.

Hal ini menurutnya karena permintaan pasar nila menurun yang berimbas pada angka pesanan ke pengusaha keramba ikan nila. Bahkan harga jual ikan nila juga ikut terseret turun, dari sebelumnya Rp23.000 per kg menjadi Rp21.000 per kg.

Menurunnya permintaan ikan nila potong dan ikan konsumsi lain di keramba nelayan budidaya di kawasan ini, akibat penurunan permintaan dan turunnya sebaran angka bibit.

Hal ini berimbas pada berkurangnya permintaan dan penjualan pakan ikan di kawasan tersebut. “Ini saling berkaitan dan tidak bisa dihindari,” katanya.

Jumlah keramba yang diusahakan nelayan di kawasan Danau Toba, Parapat ini mencapai 4.000 unit dengan produksi rata-rata harian mencapai 10 ton. Jenis ikan budidaya di kawasan ini sebagian besar ikan nila dan sedikit ikan mas. Hasil produksinya selain disebar di Rantau Parapat, juga didistribusikan ke wilayah Medan, Siantar dan Simalungun.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika dalam laman resminya menyebut kondisi  cuaca di wilayah Sumatera Utara masih sering berubah-ubah. Curah hujan tetap turun hingga Juni mendatang dengan intensitas ringan hingga sedang. Bahkan sesekali bisa menjadi deras dan sangat tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper