Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Nasib Petani Dan Nelayan Masih Memprihatinkan

Satu lembaga penelitian independen menilai pemerintah belum mampu meningkatkan daya saing dan kesejahteraan petani dan nelayan, yang menyebabkan dua kelompok tersebut mudah terlindas ketika diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015
Arys Aditya
Arys Aditya - Bisnis.com 01 Mei 2014  |  18:52 WIB
Nasib  Petani Dan Nelayan Masih Memprihatinkan
Nasib nelayan belum juga sejahtera - JIBI

Bisnis.com, JAKARTA—Satu lembaga penelitian independen menilai pemerintah belum mampu meningkatkan daya saing dan kesejahteraan petani dan nelayan, yang menyebabkan dua kelompok tersebut mudah terlindas ketika diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.

“Faktanya, pertumbuhan penduduk Indonesia tinggi, konsumsi pangan dan perikanan terus meningkat dan 80%-90% kebutuhan konsumsi pangan domestik Indonesia bersumber dari produksi petani dan nelayan kecil," ujar Riza Damanik, Direktur Eksekutif Institute of Global Justice, Rabu (30/4/2014).

IGJ melansir, berdasarkan data BPS, Nilai Tukar Petani (NTP) pada 2013 mengalami penurunan sebesar -3,71%,. Pada Januari 2013 NTP yaitu 105,67 dan turun menjadi 101,96 pada Desember 2013. Selain itu, Nilai Tukar Nelayan (NTN) pun mengalami hal yang serupa, yaitu 105,19 pada Maret 2013 dan menjadi 103,38 pada Maret 2014.

Riza menuturkan, selama ini evaluasi terhadap kebijakan subsidi belum juga dijawab dengan solusi yang tepat, seperti alokasi Rp 17,7 triliyun subsidi benih dan pupuk bagi petani yang justru digunakan untuk memperbesar kapasitas industri pangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

petani nelayan
Editor : Martin Sihombing

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top