Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementan Ajukan Alokasi Tambahan Pupuk Subsidi

Kementerian Pertanian berniat mengajukan tambahan alokasi anggaran untuk pengadaan pupuk bersubsidi sebanyak 1,77 juta ton atau setara sekitar Rp3 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2014.

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Pertanian berniat mengajukan tambahan alokasi anggaran untuk pengadaan pupuk bersubsidi sebanyak 1,77 juta ton atau setara sekitar Rp3 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2014.

Sebelumnya, Kementan mendapatkan anggaran pupuk bersubsidi sebesar 7,78 juta ton, atau kurang lebih Rp14 triliun dengan asumsi harga pupuk subsidi Rp1.800/kg, namun alokasi itu diperkirakan tidak akan bertahan sampai akhir tahun.

“Iya, kalau [alokasi] yang ada sekarang itu paling Oktober 2014 sudah habis. Maka kami mau ajukan lagi lewat APBNP,” kata Direktur Pupuk dan Pestisida Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Muhrizal Sarwani, Senin (21/4).

Sarwani menjelaskan, penambahan alokasi ini disebabkan juga banyak petani yang mengalami gagal tanam akibat berbagai bencana di tanah air, sehingga petani tersebut membeli lagi pupuk bersubsidi untuk tanam ulang. Hal ini, paparnya, membuat serapan pupuk bersubsidi hingga April 2014 mencapai 125%.

Dia menuturkan, kurangnya stok pupuk bersubsidi seringkali membuat kelangkaan di pasar, yang dapat pula menyebabkan harga pupuk jenis ini melambung.

Padahal, kata Sarwani, harga pupuk bersubsidi tidak boleh melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah, yaituRp1.800/kg atau sekitar Rp90.000/sak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arys Aditya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper