Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hutan Tanaman Industri, Swasta Perlu Terapkan PHPL

Hutan tanaman industri (HTI) berbasiskan pengelolaan hutan produksi lestari (PHPL) dapat menjadi penggerak roda perekonomian sekaligus pembangunan hutan berkelanjutan di Indonesia.
RER adalah sebuah program restorasi dengan komitmen senilai US$17 juta untuk jangka waktu 10 tahun untuk memperbaharui 20.265 ha lahan hutan yang sebelumnya terdegradasi di Semenanjung Kampar, Sumatra./Bisnis.com
RER adalah sebuah program restorasi dengan komitmen senilai US$17 juta untuk jangka waktu 10 tahun untuk memperbaharui 20.265 ha lahan hutan yang sebelumnya terdegradasi di Semenanjung Kampar, Sumatra./Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Hutan tanaman industri (HTI) berbasiskan pengelolaan hutan produksi lestari (PHPL) dapat menjadi penggerak roda perekonomian sekaligus pembangunan hutan berkelanjutan di Indonesia.

Kusnan Rahmin, Presiden Direktur Asia Pacific Resources International Holding Limited (APRIL) Indonesia yang mengoperasikan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), mengatakan bahwa penting bagi swasta untuk menerapkan PHPL dalam operasi bisnisnya. 

“Kami sendiri telah meningkatkan komitmen dalam soal ini dengan dideklarasikannya Kebijakan Pengelolaan Hutan Lestari pada Januari 2014," jelas Kusnan di sela pembukaan Expo Indogreen Forestry 6th di JCC Senayan, Jumat (11/4/2014).

Kusnan menjelaskan, industri rendah karbon akan menjamin keberlanjutan perlindungan atas hutan bernilai konservasi tinggi (high conservation value forests/HCVF) di Provinsi Riau. 

Pada 2005, katanya, APRIL menjadi perusahaan Indonesia pertama yang mengidentifikasi dan melindungi hutan bernilai konservasi tinggi.

APRIL dan pemasok jangka panjangnya sendiri telah melestarikan lebih dari 250.000 ha hutan bernilai konservasi tinggi yang ditunjuk oleh penilai independen.

“Perusahaan sedang berupaya melipatgandakan luas program restorasi hutan menjadi 40.000 hektar, agar luas area konservasi sama dengan luas area hutan tanaman yang dikelola oleh APRIL," ujar Kusnan.

Kusnan memaparkan, pihaknya sedang memperluas program restorasi hutan yang telah dimulai sejak Mei 2013 dengan nama Restorasi Ekosistem Riau (RER).

RER, paparnya, adalah sebuah program restorasi dengan komitmen senilai US$17 juta untuk jangka waktu 10 tahun untuk memperbaharui 20.265 ha lahan hutan yang sebelumnya terdegradasi di Semenanjung Kampar, Sumatra.

“Kami juga akan merestorasi 21.000 ha area baru di Pulau Padang, Sumatra, untuk program restorasi ekosistem," jelas Kusnan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arys Aditya
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper