Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gawat, 30% Daging Kebutuhan Nasional akan Diimpor

Pelaku usaha sapi dan kerbau nasional menilai kegagalan pemerintah dalam menjalankan program swasembada membuat Indonesia harus melakukan impor lebih dari 30% dari total kebutuhan daging tahun ini.
Pada tahun ini, kebutuhan daging nasional mencapai kurang lebih 580.000 ton, dengan perkiraan produksi sedikit di bawahnya, yakni 575.880 ton. /bisnis.com
Pada tahun ini, kebutuhan daging nasional mencapai kurang lebih 580.000 ton, dengan perkiraan produksi sedikit di bawahnya, yakni 575.880 ton. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku usaha sapi dan kerbau nasional menilai kegagalan pemerintah dalam menjalankan program swasembada membuat Indonesia harus melakukan impor lebih dari 30% dari total kebutuhan daging tahun ini.

"Dari kondisi populasi yang sangat rendah, kami menyadari kalau daging secara nasional harus impor lagi tahun ini. [Volume impornya] yang jelas lebih dari 30%," kata Ketua Umum Asosiasi Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (APPSKI) Teguh Boediyana kepada Bisnis.com, Kamis (20/3).

Dia mengatakan bahwa pihaknya memegang data BPS sebagai acuan, dan data yang muncul sekarang menunjukkan bahwa populasi sapi masih terlalu rendah, yaitu sekitar 12 juta ekor, untuk memenuhi kebutuhan daging nasional.

Kementerian Pertanian (Kementan) sendiri mencatat bahwa pada 2013, realisasi produksi daging sapi hanya menembus 474.410 ton, dengan angka konsumsi mencapai 549.670 ton, atau defisit sekitar 75.260 ton.

Pada tahun ini, kebutuhan daging nasional mencapai kurang lebih 580.000 ton, dengan perkiraan produksi sedikit di bawahnya, yakni 575.880 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arys Aditya
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper