Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Pertanian menyatakan bahwa banjir yang menimpa beberapa daerah penghasil tebu tidak akan berpengaruh pada realisasi produksi yang dicanangkan mencapai 3,1 juta ton sampai akhir tahun ini naik dari produksi tahun lalu sebesar 2,55 juta ton.
Direktur Tanaman Semusim Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian Nurnowo Paridjo menyebutkan bahwa berbagai bencana yang baru saja menerpa Indonesia tidak berdampak signifikan bagi produksi tebu nasional.
“Awal bulan ini daerah-daerah terdampak sudah melapor, ternyata kecil dampaknya, malah mungkin di bawah 1%,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (18/3/2014).
Nurnowo menjabarkan bahwa areal tebu yang terendam tidak akan mengalami gagal panen, dikarenakan pada bulan-bulan banjir kemarin, tanaman sudah berusia sekitar 9-10 bulan sehingga tahan terhadap rendaman air.
Dia menuturkan bahwa masalah terjadi bukan di realisasi produksi namun lebih kepada menurunnya rendemen tebu. Namun, dia menyebutkan bahwa Kementan juga belum bisa mengambil kesimpulan lebih lanjut, dan meminta masyarakat untuk menunggu sampai akhir tahun ini.