Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal I/2014, Pasar Properti Masih Melambat

Menjelang akhir kuartal I 2014, pasar properti Indonesia menujukkan pertumbuhan yang melambat. Seperti yang diprediksi sebelumnya, kondisi tersebut nampak dalam penjualan dan pertumbuhan harga yang relatif menurun.
Sepanjang tahun ini pertumbuhan hanya sekitar 10%, lebih lambat bila dibandingkan tahun sebelumnya yang berkisar 15%-20%./Bisnis
Sepanjang tahun ini pertumbuhan hanya sekitar 10%, lebih lambat bila dibandingkan tahun sebelumnya yang berkisar 15%-20%./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Menjelang akhir kuartal I/2014, pasar properti Indonesia menujukkan pertumbuhan yang melambat. Seperti yang diprediksi sebelumnya, kondisi tersebut nampak dalam penjualan dan pertumbuhan harga yang relatif menurun.

C.Y. Andreas, Manager Sales & Marketing PT Duta Paramindo, mengatakan sejak awal tahun hingga menjelang perhelatan pemilihan umum (pemilu) legislatif pada April 2014, tingkat penjualan The Green Pramuka City mengalami penurunan. Dia menyatakan penjualan proyek apartemen tersebut bahkan turun 50% dari target perusahaan.

Kondisi tersebut, lanjutnya, terutama disebabkan oleh regulasi Bank Indonesia (BI) yang mengatur penjualan rumah dengan sistem pesan (inden) serta pembatasan uang muka (luan to value) bagi pengajuan kredit pemilkan rumah (KPR) kedua dan seterusnya yang membatasi KPR.

“Regulasi BI cukup signifikan [dampaknya] dan juga pemilu sudah dekat Penjualan di bawah  target, drop 50%,” katanya kepada Bisnis, Kamis (13/3/2014).

Padahal, jelas Andreas, sejak dipasarkan hampir tiga tahun lalu rata-rata penjualan proyek apartemen itu mencapai 200 unit setiap bulan.

Senada dengan Andreas, Deputy GM Sales PT Synthesis Karya Pratama, pengembang Bassura City, Imron Rosyadi mengatakan kondisi ekonomi dan pengetatan kredit berdampak pada penjualan produk di awal 2014.

Daya beli konsumen, jelasnya, sedikit terpengaruh oleh kondisi tersebut.

Sementara itu, Ketua Umum DPP Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Eddy Hussy mengungkapkan kondisi pasar properti pada awal 2014 belum keluar dari apa yang diprediksikan sebelumnya.

Dia menyatakan sepanjang tahun ini pertumbuhan hanya sekitar 10%, lebih lambat bila dibandingkan tahun sebelumnya yang berkisar 15%-20%. “Kita tidak punya prediksi untuk kuartal ini, tapi terlihat menurun. Masih belum ada semacam perubahan dari prediksi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper