Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadiri Pertemuan IsDB, Bos BI Pamer Green Sukuk RI Terbesar di Dunia

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan Indonesia merupakan negara penerbit Green Sukuk dengan nilai terbesar di dunia.
Gubernur BI Perry Warjiyo dalam agenda Annual Meeting IsDB ke-50 bertema Accelerating Climate Finance through Green and Sustainability Sukuk yang dihadiri 57 negara anggota IsDB di Riyadh, Arab Saudi./ Dok BI
Gubernur BI Perry Warjiyo dalam agenda Annual Meeting IsDB ke-50 bertema Accelerating Climate Finance through Green and Sustainability Sukuk yang dihadiri 57 negara anggota IsDB di Riyadh, Arab Saudi./ Dok BI

Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara penerbit Green Sukuk dengan nilai terbesar di dunia. Capaian positif ini pun mendapatkan apresiasi dari negara-negara anggota Islamic Development Bank (IsDB). 

Perry mengatakan bahwa BI terus berinovasi memaksimalkan manfaat penggunaan instrumen pasar yang berkelanjutan, yaitu green sukuk di pasar keuangan syariah jangka pendek.

Hal ini disampaikannya dalam Annual Meeting IsDB ke-50 bertema Accelerating Climate Finance through Green and Sustainability Sukuk yang dihadiri 57 negara anggota IsDB di Riyadh, Arab Saudi.

“Kesuksesan Indonesia menjadi negara penerbit Green Sukuk dengan nilai paling besar di dunia sangat diapresiasi oleh negara-negara anggota IsDB,” kata Perry, dikutip melalui keterangan resmi, Selasa (30/4/2024).

Pada kesempatan tersebut, Perry menyampaikan tiga faktor kunci keberhasilan Indonesia dalam mengembangkan dan mengelola Sukuk.

Pertama, mendapatkan komitmen dan membangun proyek investasi yang kuat melalui mitra yang tepat, koordinasi seluruh pemangku kepentingan, serta sosialisasi secara masif. 

Kedua, menetapkan strategi dan kerangka Green Sukuk yang jelas yang dilengkapi dengan dukungan politik, kebijakan dan pengaturan, serta kerjasama yang solid antar negara melalui praktik standar. 

Ketiga, melakukan penerbitan sukuk untuk mendorong kebijakan moneter dan pengembangan pasar uang. 

Sebagai bagian dari kebijakan dalam mendukung stabilitas nilai tukar, BI juga telah menerbitkan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI) sebagai instrumen moneter pro-market yang dapat menjadi alternatif instrumen baru untuk mengelola likuiditas pelaku keuangan syariah.

Adapun, negara-negara anggota IsDB memandang BI sukses menjembatani pasar keuangan jangka panjang, khususnya pasar keuangan berbasis lingkungan, dengan pasar keuangan jangka pendek. 

Capaian tersebut tercermin dari penerbitan Sukuk Bank Indonesia (SUKBI) yang saat ini menjadi instrumen utama pendalaman pasar keuangan dan pengelolaan moneter syariah di BI. 

Penggunaan instrumen green sukuk sebagai underlying penerbitan SUKBI dinilai menjadi hal yang perlu untuk dieksplorasi berbagai bank sentral anggota IsDB dan diperluas manfaatnya dalam pendalaman pasar keuangan syariah global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper