Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kilang TPPI & Polytama Sudah Berproduksi Penuh

Kinerja anak usaha PT Tuban Petro Indonesia, yakni PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) dan PT Polytama Propindo sudah mulai menunjukkan perbaikan. Tahun ini, perusahaan belum berencana ekspansi lantaran harus kembali menormalkan kinerja perusahaan terlebih dahulu.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja anak usaha PT Tuban Petro Indonesia, yakni PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) dan PT Polytama Propindo sudah mulai menunjukkan perbaikan. Tahun ini, perusahaan belum berencana ekspansi lantaran harus kembali menormalkan kinerja perusahaan terlebih dahulu.

Direktur Utama PT Tuban Petro Indonesia Sukriyanto mengatakan sejak tahun lalu, pemerintah menguasai penuh PT Tuban Petrochemicals Industries melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) setelah dinyatakan gagal bayar utang. Seiring dengan hal tersebut, dikabarkan PT Pertamina (Persero) akan mengambil alih TPPI dan Polytama. Namun, hingga saat ini rencana tersebut belum diimplementasikan.

”Sekarang ini, tugas kami adalah menjaga aset yang ada dan harus mengoperasikan kembali sampai mendapatkan keuntungan. Kami harus membawa grup ini bisa beroperasi normal kembali,” kata Sukriyanto di sela-sela acara Konferensi Nasional Inaplas di Jakarta, Selasa (11/3/2014).

Perlu diketahui, Tuban Petro Indonesia merupakan holding dari tiga perusahaan, yakni TPPI (59,5 %), PT Polytama Propindo (80%), dan PT Petro Oxo Nusantara (50%). Pabrik aromatik TPPI berada di Tuban, Jawa Timur. Sedangkan pabrik polypropylene Polytama dan produsen alkohol Petro Oxo masing-masing terletak di Balongan, Jawa Barat, dan Gresik, Jawa Timur.

Sebelumnya, kilang milik TPPI dan Polytama sempat berhenti beroperasi. Namun, pada Februari 2013, kilang Polytama sudah beroperasi kembali, disusul oleh kilang TPPI pada November 2013.

”Semua sudah full kapasitas, Polytama dengan produksi 240.000 metrik ton, TPPI itu 100.000 barel per bulan, dan yang Petro Oxo sejak awal memang sehat, dengan produksi sekitar 160.000 metrik ton,” tambahnya.

Menurutnya, salah satu ciri perusahaanya menuju “sehat” kembali adalah dengan kilang yang sudah berproduksi penuh. Langkah selanjutnya, perusahaan juga berusaha melakukan pengembangan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper