Bisnis.com, JAKARTA – Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta menargetkan tenaga arsitek bersertifikasi internasional mencapai 1.000 menjelang penerapan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) mulai akhir 2015.
Ketua IAI Jakarta Steve J. Manahampi mengatakan dari sisi kemampuan asosiasi meyakini para arsitek Indonesia sudah cukup siap untuk menghadapi MEA sebab sudah melakukan persiapan sejak lama.
Dari sekitar 7.000 anggota IAI di Jakarta, dia menyatakan sekitar 1.000 arsitek akan mampu mencapai standarisasi internasional.
“Ada 1.000 arsitek yang potensial mendapatkan sertifikat tersebut,” katanya seusai konferensi pers pameran Megabuild Indonesia 2014, Jumat (7/3/2014).
Dia berharap pemerintah bisa membantu proses tersebut dengan melonggarkan regulasi bagi arsitek yang tergolong madya. Arsitek madya dengan pengalaman 5 tahun, jelasnya, seharusnya sudah bisa disertifikasi internasional.
“Arsitek digolongkan dari pratama, madya dan utama. Yang disertifikasi internasional adalah yang utama. Untuk itu, kami minta pemerintah melonggarkan, arsitek madya boleh 5 tahun saja,” terangnya.
Adapun, hingga saat ini, Steve mengungkapkan jumlah anggota IAI di seluruh Indonesia mencapai 18.000.