Bisnis.com, JAKARTA—Tingginya harga tanah dan kenaikan yang terus terjadi setiap tahunnya, membuat masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) semakin kesulitan memiliki rumah.
“Tiap tahun naiknya ada yang bisa mencapai sekitar 37%. Kalau seperti itu, bagaimana bisa dijangkau oleh MBR,” kata Andrinof Chaniago, Pakar kebijakan publik dari Universitas Indonesia dalam acara Silaturrahmi Nasional Keluarga Besar Perumahan Rakyat, Kamis (27/2/2014).
Karena tingginya harga lahan tersebut, pembangunan hunian vertikal merupakan hal yang harus dilakukan. Dengan begitu, diharapkan dapat sedikit mengerem pertumbuhan harga tanah.
Kendati demikian, Andrinof menilai pemanfaatan dari rumah susun milik (rusunami) atau rumah susun sewa (rusunawa) masih berjalan tidak semestinya atau salah sasaran.
Dia memperkirakan hanya sekitar 20% penghuni rusunami/rusunawa yang merupakan masyarakat yang berhak memanfaatkan fasilitas tersebut.