Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Intiland Akan Kembangkan Ngoro Industrial Park

Pengembang properti PT Intiland Development Tbk berencana menambah lahan di sekitar Ngoro Industrial Park (NIP) Mojokerto Jawa Timur untuk kembali dikembangkan menjadi kawasan industri.

Bisnis.com, SURABAYA – Pengembang properti PT Intiland Development Tbk berencana menambah lahan di sekitar Ngoro Industrial Park (NIP) Mojokerto Jawa Timur untuk kembali dikembangkan menjadi kawasan industri.

Direktur Marketing Intiland Harto Laksono mengatakan saat ini tingkat okupansi NIP sudah mencapai 90% yang kebanyakan dihuni oleh industri-industri berat seperti logam, metal, dan keramik.

“Kami akan menambah bidang di samping NIP dan yang ada masih bisa didevelop karena memang izin lokasinya sudah disesuaikan. Kalau sudah bisa mengakusisi lahan-lahan di sekitarnya juga akan dikembangkan lagi  [kawasan industri],” katanya kepada Bisnis, Selasa (11/2/2014).

Harto mengatakan saat ini Intiland juga tengah mencari lahan yang potensial dikembangan sebagai kawasan industri terutama di wilayah Gresik dan Jombang.

“Di Jawa timur sebenarnya kami masih mencari potensi kawasan industri karena perkembangan industri di sini cukup bagus. Kami juga belum jajaki sampai Banyuwangi, kami masih survei,” katanya.

Pengembangan kawasan industri NIP ini merupakan pertama kalinya dilakukan oleh Intiland. Menurut Harto, pertumbuhan industri dalam 3 tahun terakhir ini cukup pesat. Banyak perusahaan internasional maupun nasional yang mencari lahan besar-besaran untuk ekspansi pabrik maupun relokasi.

“Dulu yang mencari lahan industri kecil-kecil, tapi sekarang yang dicari minimal 10-20 hektaran,” katanya.

NIP merupakan kawasan industri terpadu dengan luas mencapai 450 ha. Pengembangan tahap pertama dilakukan pada lahan 220 ha yang dilakukan Intiland sejak 1995 yang bekerjasama dengan RSEA Engineering Corporation.

Pada 2009, Intiland kembali mengembangkan NIP II seluas 223 ha yang lokasinya berdampingan dengan NIP. Pengembangan kawasan ini sudah dilakukan mulai 2010 dan ditargetkan selesai 2014.

“Sejumlah investor atau perusahaan besar sudah masuk NIP II mulai dari manufaktur, makanan olahan, keramik dan elektronik,” katanya.

Pasar Pergudangan

Sementara itu, pengembang properti PT Benteng Tunggal di Surabaya tengah gencar merambah pasar pergudangan seiring dengan pertumbuhan industri di Jawa Timur.

Presiden Direktur Benteng Tunggal Henry J Gunawan mengatakan pasar pergudangan kini menjadi salah satu primadona properti terutama di wilayah kota penyangga Surabaya seperti Sidoarjo dan Gresik.

“Kami terus ekspansi untuk pasar pergudangan karena gudang cukup banyak dibutuhkan bagi kalangan industri,” katanya.

Saat ini Benteng Tunggal telah selesai membangun ribuan unit gudang berukuran mulai 200 m2, 300 m2 hingga 2.000 m2 di Tambak Sawah dan Gedangan Sidoarjo. Sebanyak 80% gudang yang dibangun Benteng Tunggal tersebut dijual dan 20% untuk disewakan

Tahun ini, Benteng Tunggal menambah 50 unit gudang lagi di Sidoarjo mengingat lokasi tersebut dianggap potensial bagi para pelaku industri.

“Kami menambah di lokasi yang sama karena untuk bahan-bahan dari metal lebih cocok ditempatkan di Sidoarjo, karena kalau bangun gudang di Gresik bahan-bahan itu cepat berkarat karena dekat dengan laut,” ujar mantan Ketua REI Jawa Timur ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper