Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stok Pupuk Subsidi Terbatas, Petani Diminta Kembangkan Pupuk Organik

Pemerintah mengakui ketersediaan pupuk bersubsidi tahun ini kurang dari kebutuhan pupuk nasional, karena itu petani diminta mengembangkan pupuk organik yang dinilai lebih efisien.nn
Petani tebarkan pupuk / Antara
Petani tebarkan pupuk / Antara

Bisnis.com,JAKARTA—Pemerintah mengakui ketersediaan pupuk bersubsidi tahun ini kurang dari kebutuhan pupuk nasional, karena itu petani diminta mengembangkan pupuk organik yang dinilai lebih efisien.

Menteri Pertanian Suswono mengatakan pihaknya mendorong penggunaan pupuk organik untuk mengantisipasi kekurangan pupuk subsidi. Kekurangan ini terjadi karena naiknya HPP pupuk, sementara anggaran dari APBN terbatas.

“Saya dorong petani menggunakan pupuk organik, alokasi pupuk subsidi tahun ini sebesar 7,7 juta ton sementara kebutuhan diperkirakan mencapai 9 juta ton,” jelasnya, Jumat (17/1/2014).

Meskipun demikian, Suswono menjamin kelangkaan pupuk tidak akan terjadi karena pihaknya dapat mengajukan tambahan alokasi anggaran untuk penggadaan pupuk bersubsidi, jika diperkirakan akan terjadi kelangkaan di lapangan.

“Kalau nantinya alokasi pupuk masih kurang, hal ini akan kami bahas dengan DPR seperti kejadian di 2013 lau, sepanjang ada rdkk yang valid,” jelasnya.

Untuk itu, dia sudah memerintahkan KP3 (Komisi Pengawas Pupuk Pestisida) agar melaksanakan fungsinya dengan baik sehingga tidak terjadi kebocoran, karena indikasi kebocoran ini masih ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Setyardi Widodo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper