Bisnis.com, JAKARTA - Bencana banjir yang melanda Jabodetabek beberapa hari belakangan dinilai belum akan memberikan dampak penurunan harga properti.
Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch dia menyatakan hingga saat ini kondisi bencana tersebut tidak akan memengaruhi harga hunian di Jakarta.
Hal itu, katanya, terutama terjadi pada properti kelas menengah atas yang sudah sejak lama tidak terpengaruh oleh bencana banjir tersebut.
Walaupun begitu, dia mengungkapkan jika kondisi bencana banjir pada tahun ini menjadi lebih parah dibandingkan dengan tahun lalu, penyesuaian harga dan permintaan properti dapat terjadi. Kendati tidak signifikan, pengaruh banjir terutama akan terjadi pada hunian kelas menengah bawah.
“Dari dulu, harga tetap naik saja. Misalnya, area Kelapa gading. Apalagi, untuk wilyah menengah atas yang holding power-nya kuat. Sampai saat ini, belum tanda-tanda signifikan. Barometernya pada Februari, jika penanganan tidak bisa lebih baik, Jakarta akan mulai ditinggalkan,” katanya, Kamis (16/1/2014).
Terkait dengan kawasan Kelapa Gading, President Director PT Summarecon Agung Tbk. Johanes Mardjuki mengatakan hingga saat ini banjir belum memberikan dampak signifikan bagi kondisi properti. Dia menuturkan kondisi serupa juga terjadi beberapa tahun sebelumnya.
“Sampai sekarang belum ada dampak signifikan, Kelapa Gading masih aman. Sejak bencana pada 2002, belum ada penurunan permintaan dan harga,” terangnya.
Dia menuturkan keberadaan Banjir Kanal Timur (BKT) juga telah membantu mengurangi potensi banjir di kawasan tersebut. Di samping itu, tuturnya, pihaknya telah menyediakan langkah antisipasi bagi situasi bencana tersebut.